Baca Juga: Ditanya DPR Soal BUMN 'Hantu' dan 'Polesan', Erick Thohir Akui Ada BUMN Ngutang demi Bonus
“Dari sisi transformasi, saat ini Krakatau Steel sudah melakukan perubahan budaya kerja menjadi performance culture, sehingga proses kerja menjadi lebih lincah dan lebih cepat. Sesuai dengan visi misi baru kami, saat ini Krakatau Steel lebih kompetitif, untung, dan terpercaya,” tutur Silmy.
Selain itu, KRAS juga menguatkan organisasi perusahaan dan meregenerasi karyawan menjadi mayoritas usia muda.
Perusahaan juga membuat program pengembangan pemimpin muda di setiap unit dan direksi baik di induk maupun anak usaha.
Jumlah karyawan KRAS yang tadinya 7.710 orang dipangkas 62 persen menjadi 2.929 orang.
Sebelumnya, saat rapat kerja Komisi VI DPR dengan Kementerian BUMN, Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Darmadi Durianto sempat menyinggung soal BUMN 'polesan'.
Baca Juga: Peruri dan Telkom Uji Coba Meterai Elektronik di Bank BUMN
Darmadi menyebut PT Krakatau Steel Tbk. yang 8 tahun merugi kemudian tiba-tiba untung. Menurut Darmadi, kasus BUMN 'polesan' pernah terjadi pada Garuda Indonesia.
"Nah, 2 ini harus diperhatikan dengan baik-baik Pak Erick. 1 yang hantu selesaikannya bagaimana caranya. Kedua yang polesan ini, jangan tiba-tiba menerima dari KAP (Kantor Akuntan Publik) ini sudah untung, sudah bagus tidak dianalisis," ujar Darmadi.
"Ini memang analisisnya harus tajam. Bagaimana misalnya bisa 8 tahun rugi tiba-tiba untung ini juga tanda tanya Pak. Kayak bayi ajaib," tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.