Keempat, pelaku pengelabuan digital di dunia maya kerap menggunakan pesan singkat atau Short Message Service (SMS).
Pengelabuan yang disamarkan melalui pesan singkat yang biasanya dilengkapi dengan sebuah link website.
Kelima, menggunakan telepon. Pelaku biasanya menghubungi nomor telepon untuk meminta data dan informasi secara langsung, biasanya menyamar sebagai customer service sebuah perusahaan.
Langkah pencegahan
Agar tidak menjadi korban pengelabuan digital di dunia maya, Gamal menjelaskan, masyarakat dapat melakukan sejumlah pencegahan seperti jangan mengklik link (tautan) yang dikirimkan melalui SMS atau email dari sumber yang tidak dikenal.
Kemudian, pastikan hanya mengunjungi alamat situs yang resmi. Jangan pernah memberikan username, password atau kode One Time Password (OTP) kepada siapapun, termasuk pihak yang mengaku dari perbankan.
Serta yang juga penting dilakukan adalah jangan menggunakan akses WiFi untuk bertransaksi keuangan.
Aktifkan pengaman tambahan seperti Two Factor Authentication yang telah disediakan oleh platform yang kamu gunakan.
"Terakhir lakukan konfirmasi kepada call center resmi lembaga terkait jika merasa ada transaksi mencurigakan," tuturnya.
Baca Juga: Simak Tips Terhindar dari Kejahatan Siber "Phising" yang Bisa Curi Data Pribadi
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.