"Kami akan memilih opsi penyelamat tapi bisa dilihat di ujung ada beban yang harus ditanggung, karena itulah kami di internal menawarkan opsi kepada pemerintah," jelas Tommy.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Empat Opsi untuk Selamatkan Garuda Indonesia
Tommy menjelaskan Opsi Penyelamatan Garuda Merah Putih Nasional NKRI berlandaskan pemahaman maskapai sebagai national flag carrier.
Menurut Tommy, keempat opsi sebelumnya tidak menyentuh akar masalah yakni status GIAA sebagai national flag carrier.
Ia pun mengatakan posisi negara bagi maskapai Garuda Indonesia selama ini cenderung belum memberikan dukungan secara penuh.
"Bandingkan dengan negara lain, perlakuan terhadap flag carrier di negara lain, seperti Australia, kebijakan negara seperti rute, slot, dan golden time penerbangan sebanyak 60 persen dikuasai negara, 40 persen baru dilepas," jelas Tommy.
Ia pun menegaskan, posisi negara harus jelas dengan kebijakan rute, slot, dan golden time yang berpihak pada BUMN.
"Salah satunya itu, semua penggunaan APDN untuk perjalanan dinas diwajibkan menggunakan BUMN. Ini juga yang perlu diusulkan kepada pemerintah," kata Tommy.
Ia juga mengatakan kebijakan pemerintah cenderung terlalu bebas di mana perusahan asing bebas terbang masuk ke domestik. "Harusnya ini ada batasan," ucapnya.
Ia pun berharap opsi yang disarankan pihak serikat karyawan dapat dipadukan dengan opsi pertama dari pemerintah sehingga dapat mencapai solusi yang paling baik.
Baca Juga: Federasi Pilot Indonesia Harapkan "Win-Win Solution" Terkait Isu Pensiun Dini Garuda Indonesia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.