Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Larangan Mudik Dongkrak Kenaikan Jumlah Pengiriman Barang di Kantor Pos

Kompas.tv - 11 Mei 2021, 20:20 WIB
larangan-mudik-dongkrak-kenaikan-jumlah-pengiriman-barang-di-kantor-pos
Petugas Kantor Pos Indonesia Cabang Wonosari menyortir paket kiriman yang tiba pada Jumat (07/05/2021) (Sumber: Tribunjogja/ Alexander Ermando)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Fadhilah

Namun, pihaknya belum bisa menyebut berapa angka pasti peningkatan tersebut.

“Untuk peningkatan jumlah kiriman belum dapat diinformasikan karena pengiriman bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini masih terus berlangsung. Namun, target peningkatan jumlah kiriman sebesar 30-40 persen menjadi harapan semua karyawan,” kata Adi melalui keterangan tertulis.

Namun, di sisi lain, ada juga agen perusahaan jasa pengiriman yang justru mengeluhkan kondisi yang sepi selama masa larangan mudik.

Kondisi itu, antara lain, dialami oleh salah satu agen pengiriman Lion Parcel di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY.

Menurut Haryo Sasongko (44), karyawan agen pengiriman Lion Parcel di Kasihan, saat masa larangan mudik pada 6-17 Mei 2021, jumlah barang yang dikirim melalui agen tersebut cenderung mengalami penurunan.

”Tiga hari terakhir agak sepi. Kalau sebelum larangan mudik, malah agak ramai,” katanya saat ditemui, Senin (10/5/2021).

Haryo menerangkan, sebelum larangan mudik, jumlah barang yang dikirim bisa mencapai 7-11 barang per hari.

Namun, setelah ada larangan mudik, barang yang dikirim menurun menjadi dua barang per hari.

Bahkan, pada Sabtu (8/5/2021) sama sekali tak ada barang yang dikirim melalui agen tersebut.

Menurutnya,  penurunan tersebut kemungkinan akibat banyak warga yang memilih menunda mengirim barang karena khawatir barangnya tidak sampai tepat waktu ke tujuan.

”Masyarakat, kan, sudah tahu ada pembatasan transportasi, jadi mungkin untuk belanja ditunda dulu sampai setelah Lebaran,” ujarnya.

Baca Juga: Okupansi Hotel Yogyakarta Saat Libur Lebaran 2021 Tak Sampai 10 Persen

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x