JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak hingga akhir Maret 2021, baru mencapai Rp228,1 triliun. Jumlah itu baru 18,6 persen dari target penerimaan pajak di APBN 2021, yang sebesar Rp1.229,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, ada sejumlah penyebab lesunya penerimaan pajak. Salah satunya adalah insentif pajak kepada pengusaha.
"(Penerimaan pajak) turun 5,6 persen dibanding tahun lalu sampai Maret 2020. Ada beberapa faktor seperti transaksi yang tidak berulang dan adanya insentif pajak yang tadi telah diberikan kepada sektor usaha, maka pajak menurun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/04/2021).
Baca Juga: Pemerintah Indonesia akan Pungut Pajak Mata Uang Kripto
Sri Mulyani menjelaskan, semua penerimaan jenis pajak menurun, kecuali pajak orang pribadi yang meningkat 99,3 persen dibanding tahun lalu.
Untuk PPh 21 masih minus 5,58 persen
pada kuartal I 2021 akibat belum pulihnya serapan tenaga kerja. PPh 22 impor juga minus 69,38 persen secara bulanan karena dipengaruhi oleh pemberian insentif dari pemerintah kepada pelaku usaha.
"Sedangkan nanti kita harapkan dengan impor yang meningkat, ada kenaikan dari PPh 22 impor, meski pajak masih memiliki fungsi mendukung pemulihan ekonomi sehingga kita perlu hati-hati dalam melakukan pungutan," ujar Sri Mulyani.
Baca Juga: Dirut: TMII Pembayar Pajak Terbesar di Wilayah Jakarta Timur
Pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan hibah juga tercatat turun 8,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari target Rp 229,1 triliun, realisasinya baru Rp 88,4 triliun atau 29,6 persen.
"Ini karena harga sumber daya alam yang bulan Januari, Februari, dan Maret tahun lalu dibandingkan sekarang, saat ini masih rendah. Meski kondisi harga komoditas mulai pulih namun dibandingkan kondisi tahun lalu masih rendah," terang Sri Mulyani.
Di sisi lain, pendapatan negara dari bea dan cukai mengalami kenaikan. Hingga kuartal I tahun ini, realisasi bea cukai sebesar Rp62,3 triliun atau 29 persen dari target Rp215 triliun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.