WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pihak Amerika Serikat mengungkapkan, tentara Korea Utara (Korut) memilih untuk bunuh diri ketimbang ditangkap militer Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, pada Jumat (27/12/2024).
Kirby mengatakan, pihak Rusia telah mengerahkan gelombang tentara Korea Utara untuk menghadapi Ukraina di Kursk.
Baca Juga: Zelenskyy Akui Tentara Korea Utara yang Ditangkap Tewas, Sebut Rusia Tak Pedulikan Mereka
Ia juga mengatakan, setidaknya satu orang tentara Korea Utara yang ditangkap militer Ukraina telah tewas karena cederanya.
Kirby menambahkan, sejumlah tentara Korea Utara telah bunuh diri ketimbang menyerah kepada militer Ukraina.
Ia pun mengungkapkan, ada alasan tersendiri kenapa tentara Korea Utara itu memutuskan bunuh diri ketimbang ditangkap.
“Mereka sepertinya ketakutan adanya tindakan pembalasan terhadap keluarnya di Korea Utara jika mereka sampai ditangkap,” ujar Kirby dilansir dari NBC News.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) telah mengonfirmasikan tentara Korea Utara yang sudah ditangkap militer Ukraina akhirnya tewas.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada pernyataannya mengungkapkan, setidaknya 3.000 tentara Korea Utara telah terbunuh atau terluka di Kursk.
Wilayah Kurs merupakan wilayah Rusia yang beberapa areanya telah diduduki Ukraina lewat sebuah serangan kilat pada Agustus lalu.
Kirby mengungkapkan, angka tentara Korea Utara yang tewas lebih sedikit dari yang dikatakan Zelenskyy.
Ia pun mengatakan, hanya sekitar 1.000 tentara Korea Utara yang tewas dalam sepekan terakhir.
Kirby juga mengatakan, tentara Korea Utara telah melakukan serangan massal terhadap posisi Ukraina di Kursk.
Meski menilai strategi gelombang manusia tentara Korea Utara itu tak efektif, ia mengakui serangan besar-besaran Rusia ke infrastruktur energi Ukraina membuat warga Ukraina kesulitan menghadapi musim dingin.
Baca Juga: Zelenskyy Sudutkan Putin Usai Minta Maaf atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan
Kirby pun mengatakan, Rusia memperlakukan tentara Korea Utara seperti sumber daya yang bisa digantikan.
Mereka pun diperintahkan untuk melakukan serangan putus asa terhadap pertahanan Ukraina.
“Tentara Korea Utara ini tempaknya telah diindoktrinasi, dipaksa menyerang meski jelas bahwa serangan itu sia-sia,” katanya.
Sumber : NBC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.