JAKARTA, KOMPAS.TV – Kebutuhan ikan selama Ramadan hingga Lebaran 2021 diperkirakan mencukupi.
Hal ini sudah dipertimbangkan pada prediksi permintaan ikan yang meningkat bukan hanya dari ranah rumah tangga tetapi juga restoran, dan katering.
Hal itu dijelaskan oleh Direktur Logistik Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Innes Rahmania bahwa permintaan ikan diprediksi meningkat di minggu pertama Ramadan dan stabil kembali di minggu kedua hingga menjelang Lebaran.
Dari analisis data tahun 2020 dan prognosis tahun 2021, Kementerian Kelautan dan Perikanan memperkirakan, kebutuhan ikan selama April-Mei 2021 mencapai 2.522.500 ton.
Sementara prognosis ketersediaan ikan mencapai 2.696.000 ton, dilansir dari halaman Kompas.id Selasa (13/4/2021).
Pemasaran ikan difokuskan secara daring dan luring yaitu, memanfaatkan aplikasi #PasarlautIndonesia serta bekerja sama dengan layanan e-dagang.
Sementara pemasaran luring didorong melalui pasar tradisional, pasar ikan modern, atau tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Jadwal Puasa Lengkap Ramadhan 2021 di Seluruh Indonesia, Ini Linknya
Direktur PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Artati Widiarti mengatakan, pasokan ikan di sejumlah daerah dipastikan aman.
Oleh karena itu, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan sumber protein selama bulan puasa hingga Lebaran 2021.
”Kami berharap pemerintah daerah bisa berperan aktif dalam penyelenggaraan dan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat,” ujar Artati, Selasa (13/4/2021).
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, beberapa waktu lalu menyatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyusun strategi untuk menjaga pasokan ikan tetap aman serta mengantisipasi tingginya harga ikan selama Ramadan dan Lebaran 2021.
Diantaranya memberikan fasilitas gudang pendingin (cold storage) dan kendaraan pendingin, dan pengembangan koridor logistik ikan.
Juga implementasi sistem resi gudang komoditas ikan, menggelar bazar atau pasar ikan murah secara daring dan luring yang bekerja sama dengan instansi terkait.
Baca Juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Gelar Jumpa Pers Hasil Investigasi Kasus Paus Terdampar
Untuk pemasaran, KKP bekerjasama dengan 345 UMKM unggulan yang sudah tergabung dalam Pasar Laut Indonesia sejak Desember 2020 lalu.
UMKM itu akan difasilitasi pemasarannya melalui beberapa platform pemasaran daring. KKP telah menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa platform pemasaran digital, seperti Tanihub, Aruna, Gojek, dan Grab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.