Kompas TV bisnis bumn

PT Antam akan Kelola Gunung Emas Bernilai Rp 200 Triliun Bekas Milik Freeport

Kompas.tv - 29 September 2020, 23:01 WIB
pt-antam-akan-kelola-gunung-emas-bernilai-rp-200-triliun-bekas-milik-freeport
Kementerian BUMN membantah data Dinkes DKI Jakarta yang menyebutkan sebanyak 68 pegawai PT Antam terkonfirmasi positif Covid-19. (Sumber: Antam)
Penulis : Tito Dirhantoro

Terkait PT Antam akan mengelola gunung emas bekas wilayah pertambangan milik PT Freeport Indonesia itu kali pertama diembuskan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick Thohir secara terang-terangan meminta lahan tambang emas bekas milik PT Freeport Indonesia agar diserahkan kepada Antam untuk pengelolaannya.

Permintaan tersebut disampaikan Erick Thohir dengan berkirim surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

"Kemarin kita sudah kirim surat ke Menteri ESDM," kata Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Erick Thohir Jawab Kegelisahan Akademisi soal Jaminan Kesehatan yang Terbengkalai - ROSI

Erick Thohir menuturkan bukan tanpa alasan dirinya meminta lahan tambang emas bekas milik PT Freeport Indonesia tersebut.

Pasalnya, kata dia, Indonesia sampai saat ini masih memiliki sumber daya emas yang sangat besar. Karenanya, perlu ada pihak yang mengelola kekayaan tersebut.

Erick Thohir menjelaskan lahan tambang bekas milik PT Freeport Indonesia itu akan dikelola untuk menghasilkan pasokan emas sebagai cadangan.

Menurut Erick Thohir, PT Antam dalam operasional bisnisnya semestinya tak hanya mengandalkan bisnis trading, tapi juga bisa mengelola tambang sendiri.

Baca Juga: Erick Thohir akan Bubarkan 14 BUMN, Salah Satunya Merpati Airlines

Terlebih, kata dia, PT Antam memiliki karyawan mencapai 1.000 orang. Tapi justru tak mempunyai lahan tambang emas untuk dikelola.

Seperti diketahui, Blok Wabu disebut memiliki cadangan emas besar dengan potensi US$ 14 miliar atau sekitar Rp 200 triliun dan memiliki luas sekitar 40.000 hektare. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x