"Sejauh mereka memberikan surat-surat resmi juga, memiliki yayasan, dan juga memiliki syarat-syarat yang sudah kita tetapkan, ya kita coba menghadap. Tapi penggunaannya, untuk pemakaiannya itu kita tidak tahu sama sekali," lanjut Roy.
Aprindo, kata Roy, sejauh ini terbuka untuk membuat regulasi lebih ketat lagi terkait dengan penempatan kotak amal di gerai minimarket. "Jadi, bisa saja, kita melaporkan (terlebih dulu) ke pihak terkait atau pihak berwenang atau lembaga yang sekiranya memang kompeten, untuk kami lakukan itu, ya kita siap sedia saja," katanya.
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengakui pemerintah tak punya aturan rinci mengenai kotak amal.
"Tidak semua harus diatur oleh negara, jadi kami hanya berpesan saja pada masyarakat agar berhati-hati," katanya kepada BBC News Indonesia, Selasa (15/12).
Dalam hal ini, Kemenag mengimbau agar masyarakat memberi sumbangan ke lembaga-lembaga kredibel yang terafiliasi dengan ormas Islam yang sudah dikenal, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
"Kan kita punya lembaga amil zakat di seluruh Indonesia, punya laz-laz yang sangat kredibel, Dompet Dhuafa, Lasismu lasisnu, NU punya Muhammadiyah punya," kata Kamaruddin.
Direktur IPAC Sidney Jones mengemukakan, penggalangan dana untuk aksi terorisme bukan pertama kali terjadi. Ia mengamati hal ini sudah terjadi saat konflik Poso berlangsung.
"Karena pada masa Poso mereka melakukan hal yang sama di Kalimantan, antara lain seperti kota Balikpapan dan Samarinda. Bukan sesuatu yang baru," katanya kepada BBC News Indonesia, Selasa (15/12).
Ia melanjutkan, Jamaah Islamiyah bukanlah kelompok radikal kemarin sore yang tak memiliki pengalaman dalam mendulang pendanaan.
"JI pada umumnya, jauh lebih pintar mengatur asetnya, dari pada organisasi lain, dan mereka juga satu-satunya organisasi yang punya strategi jangka panjang. Mereka betul-betul melihat 25 tahun ke depan, tidak ada organisasi lain yang bisa bersaing dengannya," ungkap Sidney.
Menurut Sidney, saat ini JI "dalam keadaan yang sangat tertekan" pasca penangkapan pimpinannya, Para Wijayanto, Juli 2019 lalu.
Sidney mencatat, setidaknya lebih dari 50 orang pengikut Para Wijayanto, termasuk pejabat teras JI ditangkap. Ditambah lagi pembekukan anggota JI di Lampung baru-baru ini, menurut Sidney, "Itu satu pukulan berat sekali untuk organisasinya."
Ia memperkirakan para pengikut JI ini "akan membekukan kegiatannya" beberapa tahun ke depan, "Tetapi organisasi ini tidak akan hilang, dan pasti ada kapasitas untuk regenerasi".
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.