JAKARTA, KOMPAS.TV – Sineas senior Garin Nugroho digandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menggarap film dokumenter tentang Nahdlatul Ulama.
Garin lantas menyebut, film dokumenter garapannya nanti akan berisi tentang kiprah organisasi para ulama itu dan perjalanan Satu Abad NU.
Di hadapan Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Garin Nugroho juga mengatakan, film yang akan memuat rangkaian sembilan (9) acara besutan NU menuju 1 Abad itu bertujuan menginformasikan publik dunia tentang kiprah NU menjaga bangsa.
Garin juga menyebut, dokumenter merupakan representasi pandangan NU dalam membaca peradaban dan meletakkan komitmen masa depan.
“Materi sudah ada tentang sembilan pemikiran dan komitmen PBNU. Oleh karena itu perlu disosialisasikan seluruh pemikiran yang diwujudkan 9 acara (Satu abad NU),” jelas Garin kepada para wartawan, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga: Gus Yahya Respon Usulan Biaya Haji 2023 Jadi Rp69 Juta: Jangan Beratkan Jemaah
Ia lantas menyebut, gelaran satu abad NU yang puncaknya bakal digelar di Sidoarjo pekan depan 7 Februari 2023 tidak hanya dijadikan film dokumenter, tetapi akan dibuat lebih baik.
“Maka, peristiwa tidak hanya direkam, tapi rekaman itu menjadi sosialisasi kita semua,” jelas Garin.
Sementara itu, juru bicara Panitia Satu Abad NU, Rahmad Hidayat Pulungan menyebutkan, film dokumenter Garin Nugroho ini bakal jadi pelajaran bagi generasi masa depan.
“Jutaan warga NU akan hadir, sayang kalau tidak dijadikan film dokumenter yang menjadi pelajaran ke depannya,” kata Rahmat Hidayat Pulungan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga: PBNU Buka Suara soal Hasil Ijtima Ulama PKB Kiai Jadi Jurkam Pemilu 2024: Tak Boleh Bawa Atribut NU
Adapun 9 kegiatan tersebut meliputi Religion 20 atau R20, Muktamar Internasional Fiqih Peradaban, Festival Tradisi Islam Nusantara, gerakan kemandirian ekonomi NU, NU Tech, Pekan Olahraga dan Seni NU atau Porseni NU, Anugerah Tokoh An-Nahdlah, NU Women, dan puncak acara 1 Abad NU pada 7 Februari 2023 mendatang.
Adapun nama Garin mencuat setelah film cerita panjang pertamanya, Cinta dalam Sepotong Roti (1990) langsung mendapat penghargaan Film Terbaik di Festival Film Indonesia 1991.
Sementara film Garin Nugroho yang kedua, Surat untuk Bidadari (1992), membawanya ke panggung perfilman internasional.
Film Daun di Atas Bantal (1998) garapannya juga menyabet berbagai penghargaan dalam negeri dan internasional.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.