Hari Ini 15 Tahun Silam Soeharto Meninggal Dunia, Presiden dengan Masa Jabatan Lebih dari 3 Periode

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lima belas tahun silam, tepatnya Minggu tanggal 27 Januari 2008, Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan dalam usia 86 tahun.

Awalnya, berita itu hanya berupa rumor, mengingat "Bapak Pembangunan" itu cukup lama dirawat di rumah sakit.

Namun ketika jumlah pengamanan makin bertambah di sekitar rumah sakit, kabar itu perlahan makin jelas. Pengamanan ditambah seiring meningkatnya jumlah wartawan yang datang ke sana.

Ari Sigit, cucu Soeharto yang merupakan anak dari Sigit Harjoyudanto, hari itu tampak sekitar pukul 10.00 WIB. Tak lama berselang, mantan Menteri Sekretaris Negara yang juga orang dekat Soeharto, Moerdiono, tiba pukul 10.00 WIB. Dia menyatakan bahwa semua keluarga sudah berkumpul.

Baca Juga: Kunjungan Ratu Inggris ke Indonesia: Momen Bersahabat Elizabeth-Philip dan Soeharto-Tien di Jakarta

Kehadiran keluarga besar Soeharto pun dilengkapi kedatangan menantu, Halimah, sekitar pukul 12.35 WIB bersama anak-anak dari hasil pernikahannya dengan Bambang Trihatmodjo.

Namun, kabar kepastian justru muncul dari mulut Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Baru Komisaris  Dicky Sondani. Wartawan awalnya tak mengira kabar itu akan disampaikan oleh perwira menengah polisi itu. Sebab, Dicky hanya terlihat mondar-mandir untuk pengamanan. Saat Dicky keluar lobi utama Gedung A, wartawan pun mendatanginya untuk bertanya mengenai pengamanan yang diperketat. 

Tak disangka, Dicky mengeluarkan pernyataan mengejutkan sekitar pukul 13.20 WIB.

"Telah berpulang ke Rahmatullah Haji Muhammad Soeharto pukul 13.10 WIB. Rencananya akan dibawa ke Cendana, tetapi belum tahu pukul berapa," tutur Dicky.

Semua media menyiarkan, tak ada lagi keraguan.Orang kuat di era Orde Baru itu telah tiada.

Salah satu hal yang banyak dikenang dari Soeharto adalah masa jabatannya yang lebih dari tiga periode, tepatnya 32 tahun, dari 1967 hingga 1998. Saat turun dari jabatannya, diawali dari peristiwa krisis moneter, kerusuhan, pembakaran dan gejolak politik. Setelah itu, Soeharto tak menjabat apa-apa lagi hingga kesehatannya terus menurun.     

Dalam rentang waktu masa pemerintahannya, Soeharto yang kelahiran 8 Juni 1921 itu dikenal banyak membungkam suara kritis, menyingkirkan lawan-lawan politiknya dan semua kekuasaan berada di tangannya (termasuk partai politik, parlemen, dan peradilan). 

Namun, Soeharto pun dikenal karena memperhatikan banyak sisi pembangunan. Misalnya, menciptakan swasembada beras, memperhatikan pembangunan sektor pertanian, stabilitas politik dan ekonomi terjaga, hingga harga-harga terjangkau.  

Baca Juga: Sejarah Hari Korpri, Dibentuk Era Soeharto hingga Dirayakan PNS Tiap 29 November

Dari berbagai sikap dan kebijakan selama memimpin itu, maka lahirlah para pengagum Soeharto sekaligus menghadirkan para pembenci hingga saat ini. 

Sang jenderal besar itu dimakamkan esok harinya, Senin 28 Januari 2008, di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah dengan upacara militer.