DPR Sindir Vendor Tower BTS 4G Kominfo, Ibarat Yamaha Disuruh Bikin Mobil, Jadinya Odong-odong
Internet | 7 September 2022, 14:29 WIB"Jika ada pengalaman, di mana dan siapa user-nya? Karena setahu saya, Fiberhome belum berpengalaman membangun menara BTS 4G," ungkapnya.
"Karena pengalaman Fiberhome ini lebih kepada fiber optik, yang saya tahu. Sehingga ini sama dengan pabrik motor Yamaha, kita suruh bikin mobil, yang jadi adalah odong-odong," tegas Krisantus.
Baca Juga: Persaingan Iklan Kian Ketat, Meta Grup dkk Mulai Ketar-Ketir
Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan adanya 12.548 dari 83.218 desa/kelurahan belum terakses jaringan 4G. Pemerintah kemudian membangun tower BTS 4G di 7.904 desa/kelurahan. Pengerjaannya dibagi dalam lima paket wilayah yang ditargetkan selesai dalam dua tahun.
Masing-masing paket wilayah digarap oleh konsorsium besar yang kontrak payungnya diteken pada awal tahun lalu.
Paket 1 dan paket 2 meliputi 2,700 desa dan kelurahan di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Kepulauan Maluku digarap Kemitraan Fiberhome–Telkom Infra–Multitrans Data yang total nilai kontraknya sebesar Rp9,5 triliun.
Paket 3, 4 dan 5 digarap oleh dua konsorsium. Total nilai kontrak tiga paket ini Rp18.8 triliun. Paket 3 yang mencakup 1.795 desa dan kelurahan di Papua Barat dan Papua Bagian Tengah Barat digarap konsorsium PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT SEI.
Adapun Paket 4 dan 5 meliputi 1.811 BTS di wilayah Jayapura, Merauke, dan Timika. Proyek bernilai Rp11,94 triliun ini digarap konsorsium IBS dan ZTE.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV