> >

Apa Itu Satelit SATRIA-1 dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Teknologi | 19 Juni 2023, 08:33 WIB
Penampakan satelit milik Indonesia, SATRIA-1 yang diluncurkan ke angkasa menggunakan roket dari Space X hari ini, Senin (19/6/2023). (Sumber: Kominfo)

Operasional SATRIA-1 didukung oleh satu stasiun bumi atau Gateway, yang terletak di beberapa lokasi seperti Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Infografik cara kerja satelit SATRIA-1. Satelit ini menyediakan sambungan hingga 150 Gbps dan akan melayani 50 ribu titik fasilitas umum, dengan kecepatan internet di setiap titik tersebut mencapai 4 Mbps, naik empat kali lipat dari proyeksi sebelumnya yang hanya 1 Mbps untuk setiap titik di tahun 2018. (Sumber: Kominfo)

Cara Kerja SATRIA-1

SATRIA-1 memungkinkan layanan internet Direct to Home (DTH) yang dapat diakses secara langsung ke lokasi kantor layanan publik.

Teknologi satelit ini sangat cocok untuk lokasi yang terpencil, seperti kantor pemerintahan dan sekolah di wilayah 3T.

Akses internet langsung melalui satelit menggunakan V-SAT, karena instalasi perangkat internet berbasis satelit lebih cepat dibandingkan dengan membangun BTS atau jaringan kabel serat optik.

Baca Juga: Kemenkominfo Selenggarakan Adopsi Teknologi Digital Pendidikan untuk Guru di Gorontalo

Untuk menggunakan akses internet langsung dari satelit, dibutuhkan perangkat yang disebut Very Small Aperture Terminal (VSAT).

VSAT adalah antena parabola kecil yang menggunakan satelit sebagai jalur komunikasi atau terminal telekomunikasi satelit.

Dengan menggunakan transmisi udara, layanan SATRIA-1 dapat mencakup wilayah yang sangat luas, mulai dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.

Cakupan layanan yang luas ini dapat mengatasi hambatan geografis seperti daratan, gunung, bukit, lembah, dan ngarai.

SATRIA-1 adalah salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah untuk melengkapi jangkauan BTS 4G dan Jaringan Kabel Serat Optik Palapa Ring.

Baca Juga: Masyarakat Baduy Minta Internet Diputus dan Cerita Orang Belanda Buat Penelitian Tanpa Penerjemah

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU