> >

5 Tradisi Peringatan Isra Miraj di Indonesia, dari Rajaban hingga Ambengan

Beranda islami | 18 Februari 2023, 06:21 WIB
Ilustrasi makan bersama dalam tradisi Ambengan untuk memperingati Isra Miraj. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Masyarakat Kelurahan Kampung Bukit, Kecamatan Toboali, Bangka Belitung merayakan Isra Miraj dengan nganggung, yakni sebuah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing dengan menggunakan dulang atau rantang.

Biasanya rantang tersebut diisi dengan kue-kuean, buah-buahan, atau nasi dan lauk-pauk.

4. Rejeban Peksi Buraq

Tradisi ini telah dilakukan selama ratusan tahun di Kraton Yogyakarta. Nama Buraq diambil dari nama burung yang disebut sebagai kendaraan Rasulullah saat Isra Miraj.

Tradisi Rejeban Peksi Buraq dilakukan dengan membuat dua buraq dari kulit jeruk balik. Buraq tersebut kemudian diletakkan di atas gunungan yang berisi buah-buahan, seperti manggis, rambutan, dan tebu.

Gunungan tersebut dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman dan akan dibagikan kepada jemaah usai pengajian.

Baca Juga: Kisah Lengkap Isra Miraj, Perjalanan Rasulullah ke Langit Ketujuh dan Perintah Salat 5 Waktu

5. Ambengan

Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur juga merayakan Isra Miraj melalui tradisi ambengan, tradisi makan bersama untuk memperingati hari besar umat Islam. Ambeng merupakan bahasa Jawa yang artinya wadah dengan ukuran tanggung.

Pada ambeng tersebut, diletakkan nasi dan lauk, seperti mie goreng, ayam, telur, serundeng, kentang, dan lainnya.

Masyarakat akan membawa makanan dalam ambeng ke masjid atau mushola usai salat magrib, kemudian memakannya setelah kiai memimpin doa.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU