Dibaca 80 Kali Hari Jumat, Amalan Selawat Ummi Bisa Menghapus Dosa 80 Tahun
Beranda islami | 27 Mei 2022, 06:10 WIBDosen Psikologi UIN Raden Mas Said Surakarta, Ahmad Saifudin, menjelaskan doa, zikir maupun selawat bisa berpengaruh secara psikologis ke seorang yang mengamalkannya.
"Doa bisa berpengaruh pada kondisi psikologis seseorang. Hal ini disebabkan di dalam doa, ada rasa kepasrahan kepada Tuhan. Dalam hidup ini, ada wilayah manusia dan wilayah Tuhan," paparnya kepada KOMPAS TV lewat pesan Whatsapp 24 Maret 2022 lalu.
Penulis buku Psikologi Agama itu lantas menjelaskan, wilayah manusia adalah berusaha, sedangkan wilayah Tuhan adalah hasil.
Sedangkan, usaha tidak selalu berkorelasi dengan hasil karena ada banyak sekali faktor yang memengaruhi hasil.
"Selain itu, juga ada banyak hal yang berkaitan dengan hasil dan itu tidak bisa dikendalikan oleh manusia sendiri. Maka, ketika manusia berdoa, zikir maupun selawat, akan ada kepasrahan di dalam dirinya. Manusia menyerahkan berbagai hal yang tidak bisa dikendalikannya kepada Tuhan."
Sehingga, kata dia, stresor atau beban psikologisnya menjadi ringan. Berbeda jika manusia tidak berdoa dan pasrah, maka beban psikologisnya menjadi berat.
"Selain itu, doa juga bisa memperbesar optimisme. Hal ini disebabkan di dalam doa, manusia mengharap kepada Tuhan," imbuhnya.
Pengharapan ini kemudian memunculkan keyakinan kuat bahwa di dalam setiap peristiwa di kehidupan selalu ada campur tangan Tuhan.
"Keyakinan semacam ini yang kemudian menyebabkan manusia siap dengan setiap dampak dari peristiwa di dalam kehidupan," sambungnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV