Dibaca 80 Kali Hari Jumat, Amalan Selawat Ummi Bisa Menghapus Dosa 80 Tahun
Beranda islami | 27 Mei 2022, 06:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut ini merupakan selawat yang bisa ditujukan kepada Rasulullah SAW. Keutamaan mengamalkan selawat ini di hari Jumat adalah, diampuni dosa selama 80 tahun oleh Allah SWT. Namanya adalah selawat Ummi.
Selawat Ummi ini bisa kita panjatkan di hari Jumat. Jika dipanjatkan, kata Rasulullah, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa kita selama 80 tahun.
Selawat Ummi ini berdasarkan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah terkait sebuah selawat yang baiknya sering dibaca oleh seorang muslim pada hari Jumat.
Sabda Nabi Muhammad: Barangsiapa yang berselawat kepadaku pada hari Jumat sebanyak 80 kali niscaya Allah mengampuni dosanya selama 80 tahun. Ada yang bertanya kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara berselawat kepada engkau?' Beliau menjawab, 'Ucapkanlah 'Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin 'Abdika wa Rasulika An-Nabiyyil Ummiy, ini dihitung sekali'.
Berdasarkan hadis di atas, maka baiknya mengamalkan selawat pendek ini 80 kali pada hari Jumat.
Untuk waktu mengamalkannya biasanya mendaraskan amalan ini sebelum salat Jumat, atau pada dasarnya bisa diamalkan sepanjang hari Jumat tersebut.
Sebagai catatan, satu hal yang perlu dicermati adalah, ketika membaca selawat ini tidak serta-merta langsung diampuni dosanya. Sebab sekali lagi, hal itu adalah urusan Allah SWT dan tugas manusia hanyalah berusaha.
Baca Juga: Bacaan Doa Nabi Muhammad, Dibaca agar Rezeki Tidak Seret
Teks Selawat Ummi
Teks latin: Allahumma sholli ala sayyidina muhammadin 'abdika wa nabiyyika wa rasulika nabiyyil ummiyyi
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada baginda Nabi Muhammad yang ummi beserta keluarganya.
Manfaat Selawat dan Doa bagi Tubuh
Dosen Psikologi UIN Raden Mas Said Surakarta, Ahmad Saifudin, menjelaskan doa, zikir maupun selawat bisa berpengaruh secara psikologis ke seorang yang mengamalkannya.
"Doa bisa berpengaruh pada kondisi psikologis seseorang. Hal ini disebabkan di dalam doa, ada rasa kepasrahan kepada Tuhan. Dalam hidup ini, ada wilayah manusia dan wilayah Tuhan," paparnya kepada KOMPAS TV lewat pesan Whatsapp 24 Maret 2022 lalu.
Penulis buku Psikologi Agama itu lantas menjelaskan, wilayah manusia adalah berusaha, sedangkan wilayah Tuhan adalah hasil.
Sedangkan, usaha tidak selalu berkorelasi dengan hasil karena ada banyak sekali faktor yang memengaruhi hasil.
"Selain itu, juga ada banyak hal yang berkaitan dengan hasil dan itu tidak bisa dikendalikan oleh manusia sendiri. Maka, ketika manusia berdoa, zikir maupun selawat, akan ada kepasrahan di dalam dirinya. Manusia menyerahkan berbagai hal yang tidak bisa dikendalikannya kepada Tuhan."
Sehingga, kata dia, stresor atau beban psikologisnya menjadi ringan. Berbeda jika manusia tidak berdoa dan pasrah, maka beban psikologisnya menjadi berat.
"Selain itu, doa juga bisa memperbesar optimisme. Hal ini disebabkan di dalam doa, manusia mengharap kepada Tuhan," imbuhnya.
Pengharapan ini kemudian memunculkan keyakinan kuat bahwa di dalam setiap peristiwa di kehidupan selalu ada campur tangan Tuhan.
"Keyakinan semacam ini yang kemudian menyebabkan manusia siap dengan setiap dampak dari peristiwa di dalam kehidupan," sambungnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV