Hati-hati Sering Ghibah, Begini Hukumnya dalam Islam
Beranda islami | 4 November 2021, 13:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ghibah atau membicarakan aib seseorang dalam Islam termasuk perbuatan tercela. Bahkan, termasuk dosa dan sebaiknya dihindari.
Apalagi, ghibah ini sering terjadi dalam bahasa pergaulan kita. Seperti, 'eh si A kok gini, eh si B ternyata begituloh'.. dan seterusnya. Padahal, belum tentu kebenarannya. Bahkan kata ghibah sendiri seringkali menjadi bahan candaan.
Secara khusus ada firman Allah SWT dalam Alquran yang mengisahkan mereka yang gemar bergunjing ini. Allah SWT menggambarkan perilaku ghibah atau menggunjing membicarakan kejelekan orang lain dalam Surat Hujurat Ayat 12:
"Wahai orang-orang beriman jauhilah banyaknya prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, jangan menggunjing sebagian terhadap sebagian, apakah engkau senang jika makan daging bangkai saudaranya? Maka kalian membencinya, dan takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah menerima taubat dan maha penyayang."
Baca Juga: Doa saat Dengar Petir Menggelegar, Bacalah agar Selamat dari Bencana
Hindari Ghibah, Hukumannya Berat
Dalam kitab Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan hukum ghibah itu haram dan hukumannya bahkan dianggap lebih berat dari zina.
Bedanya, jika zina seseorang bisa bertaubat dengan sungguh-sungguh (Taubat nasuha) dan lewat izin Allah bisa diterima taubatnya. Tapi ghibah beda.
Dosa ghibah baru diampuni ketika ia mendapatkan maaf dari seseorang yang digunjingkan itu. Ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang artinya:
"Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya," (HR At-Thabrani).
Bagi muslim, ghibah itu dilarang karena itu bisa merusak sendi-sendi persaudaraan yang dibangun (ukhuwah). Tapi tidak hanya sesama Muslim, larangan itu juga berlaku untuk semua manusia.
Ghibah merusak persaudaraan
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV