> >

Wanita Hamil Penderita Covid-19 Meninggal, Disusul Ayah dan Ibunya Berstatus PDP Corona

Berita daerah | 5 Juni 2020, 10:51 WIB
Ilustrasi jenazah (Sumber: Kompas.com)

SURABAYA, KOMPAS TV - Seorang ibu hamil positif virus corona atau Covid-19 meninggal dunia.

Tak lama setelah itu, kedua orang tuanya juga meninggal dengan status pasien dalam pengawasan atau PDP Covid-19

DW, adik dari ibu hamil tersebut menceritakan, kalau kakaknya tinggalserumah dengan kedua orang tuanya yang telah meninggal itu.

Baca Juga: Selamatkan Nyawa Pasien Positif Corona, Khofifah Minta Orang yang Sembuh dari Covid-19 Donor Darah

Saat meninggal, DW menuturkan, sang kakak tengah mengandung anak keduanya. Sedangkan anak pertama saat ini usianya belum genap setahun.

Menurut DW, kakaknya dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya pada 26 Mei 2020.

Sehari setelahnya, dia mendapat kabar kalua kakaknya menggunakan ventilator untuk alat bantu pernapasan.

"Saat itu tim dokter juga memberi kabar bahwa jantung janin yang dikandung kakak saya sudah berhenti berdetak," kata DW melalui pesan WhatsApp dikutip dari Kompas.com Kamis (4/6/2020).

Baca Juga: Surabaya Mengkhawatirkan, Khofifah Ungkap Ada Satu Keluarga Meninggal Positif Corona

Kakak DW meninggal dunia pada 31 Mei dini hari, setelah sehari sebelumnya menjalani operasi untuk mengeluarkan janin.DW tidak tahu pasti dari mana kakaknya tertular virus corona.

Namun, pada pertengahan Mei, kakaknya didampingi suami memeriksakan kandungan di sebuah rumah sakit di Kecamatan Semampir Surabaya.

Sepulang dari rumah sakit, suami kakaknya sakit. Setelah suami kakaknya sembuh, gantian kakaknya yang sakit.

"Kakak saya sempat dibawa ke Rumah Sakit Puri Raharja Surabaya, sempat di-rapid test hasilnya negatif," ujar DW yang tinggal di Kecamatan Gubeng Surabaya.

Baca Juga: Jadi Pasien Positif Covid-19 Termuda, Bayi Baru Lahir Akhirnya Meninggal Dunia di Rumah Sakit Manado

Karena belum juga sembuh ditambah mengalami sesak napas, kakak DW dibawa ke Rumah Sakit PHC Surabaya. Di sana, kakak DW dinyatakan positif Covid-19.

Saat kakaknya dirawat, DW juga disibukkan mengurus ibunya yang juga sakit saat perayaan Idul Fitri pada 24 Mei 2020.

Ibu DW kemudian juga dibawa ke Rumah Sakit RKZ Surabaya dan diputuskan untuk rawat jalan dan melakukan isolasi mandiri.

"Besoknya tanggal 25 Mei, ayah saya yang punya penyakit diabetes dan jantung juga ikut sakit," ucap DW.

Baca Juga: Pasien Positif Covid – 19 di Gorontalo Bertambah 14 Orang, 3 Diantaranya Meninggal Dunia

Pada 29 Mei, ayah dan ibunya dibawa ke Rumah Sakit Islam Surabaya dan diisolasi di satu ruang perawatan.

Esok harinya, ayah DW meninggal dunia, disusul ibunya juga meninggal dalam jangka waktu yang hampir bersamaan.

"Ayah dan ibu saya belum sempat tes swab, jadi statusnya PDP," ujarnya.

DW mengaku pasrah atas apa yang terjadi pada keluarganya karena semua merupakan takdir dari Tuhan. Dia mengingatkan kepada siapapun agar tidak meremehkan Covid-19.

"Virus ini benar-benar nyata. Saya berpesan kepada semuanya agar selalu menjaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan," ucap DW.

Baca Juga: Ibu Hamil Dinyatakan Positif Covid-19, Tapi Bayi Laki-Lakinya Terlahir Sehat Dalam Pemantauan

Terkait meninggalnya tiga warga Surabaya itu, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser menjelaskan, sampai hari ini hasil tes swab belum keluar.

Karena itu, ia belum bisa memastikan status tiga orang dalam satu keluarga tersebut meninggal karena terpapar Covid-19 atau tidak.

"Dari hasil rapid test, mereka negatif dan sudah dites swab. Hanya memang belum keluar hasil swabnya dan meninggal," ujar Fikser.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU