Tak Terima Diingatkan Pakai Masker, Oknum Satpam Tampar Perawat dan Ancam akan Bunuh
Berita daerah | 12 April 2020, 22:12 WIBKOMPAS.TV - Salah seorang oknum satpam berinisial B menampar HM (30) yang berprofesi sebagai perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kota Semarang, Jawa Tengah.
HM lantas melaporkan kekerasan yang dilakukan oknum satpam itu kepada polisi. Pasalnya, selain mengalami trauma ia juga merasa terancam keselamatannya.
Sebab, saat peristiwa itu pelaku selain menampar juga sempat mengancam akan membunuhnya.
"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehermu," ujar dia menirukan ucapan pelaku sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Minggu (12/4/2020).
Baca Juga: Viral! Perawat Dipukul Warga Karena Ingatkan Untuk Gunakan Masker
Karena merasa takut akan keselamatannya itu, korban akhirnya melaporkannya ke polisi untuk meminta perlindungan.
Bahkan, ia juga telah melakukan visum untuk melengkapi bukti kasus kekerasan yang dilakukan pelaku terhadapnya.
"Sudah dilaporkan ke Polsek Semarang Timur untuk dimintai keterangan. Kemudian baru ditindaklanjuti ke Polrestabes," ujar dia.
Kronologi
Dia mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB itu bermula saat pelaku berinisial B hendak memeriksakan anaknya yang sedang sakit.
Saat pelaku sedang antre di pendaftaran, HM mencoba mengingatkan kepada yang bersangkutan untuk memakai masker.
Hal itu dilakukan selain untuk mencegah penyebaran virus corona, juga karena adanya aturan di klinik tersebut kepada setiap pasien yang akan berobat untuk mengenakan masker.
Baca Juga: [Top 3 News] PSBB Jabar I Provokator Penolakan Jenazah Covid-19 Ditangkap I Update Corona
Bahkan dokter sendiri tidak akan melayani kalau pasien yang datang tidak bersedia mengenakan masker.
Namun, niat baiknya untuk mengingatkan aturan itu justru disalahartikan oleh pelaku. Bukannya mematuhi, oknum satpam itu justru marah-marah dan memukulnya.
“Saat kejadian itu dokternya sempat keluar dan berusaha menjelaskan peraturan di sini harus pakai masker. Dia tak terima karena kita bilang mau lapor polisi. Akhirnya dia pergi dan enggak jadi periksa,” terangnya.
Polisi akan Bertindak
Terpisah, Plt Kapolsek Semarang Timur Iptu Budi Antoro saat dikonfirmasi mengaku sudah mendapat laporan dari korban terkait kasus kekerasan yang dilakukan oknum satpam tersebut.
Pihaknya berjanji akan melakukan pengusutan dan mendalami kasus itu.
Baca Juga: PSBB Lima Daerah Jabar Berlangsung 15-28 April 2020, Emil: Sekarang Aparat Bisa Beri Sanksi
"Pasti akan kami tindak tegas, kalau itu nanti masuk tindak pidana ringan atau penganiayaan kena pasal 352 KUHPidana. Tapi kalau nanti hasil visum itu menunjukkan luka berat bisa kena pasal 351 KUHPidana dan terancam penjara," jelas Iptu Budi.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV