Kesaksian Warga Detik-Detik Tanah Bergerak di Desa Ngrandu Trenggalek: Suaranya Menggelegar
Jawa timur | 18 Desember 2024, 07:14 WIBTRENGGALEK, KOMPAS.TV - Suara menggelegar memecah keheningan malam menjadi pertanda awal pergerakan tanah di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Selasa (17/12/2024). Kepala Desa Ngrandu Suparni mengatakan peristiwa diawali hujan intensitas sedang hingga tinggi pada Minggu (15/12) malam.
"Sekitar jam 1 dini hari ada suara yang menggelegar. Ternyata masyarakat melihat di luar tanah sudah hanyut dan longsor," ujarnya dikutip dari Tribun Jatim.
Delapan rumah yang dihuni sembilan kepala keluarga mengalami kerusakan parah.
"Kondisi rumahnya rusak parah, di dalam rumah sudah retak-retak semua dan bahkan ada yang kondisi rumahnya sudah miring," kata Suparni.
Dilaporkan Tribun Jatim, jalan dan pondasi rumah warga mengalami penurunan hingga 2 meter dari posisi semula.
Area terdampak saat ini mencapai radius 200 meter dan terus meluas. Suparni menjelaskan bahwa indikasi pergerakan tanah sebenarnya sudah terlihat sejak dua tahun lalu, namun dengan skala yang lebih kecil.
"Namun dua tahun lalu masih belum parah dan sekarang terus meluas hingga 200 meter. Saat ini tanah terus bergerak, baik saat hujan turun maupun tidak," katanya.
Baca Juga: Wamensos Tinjau Penyintas Tanah Bergerak Dan Pastikam Bantuan Bisa Tersalurkan
Tidak Berani Kembali
Salah satu warga terdampak Yeni Yuliawati (23) menceritakan kerusakan yang terjadi di rumahnya.
"Rumahnya rusak, tembok dan lantai rusak. Barang-barang juga sudah diungsikan semua," ujarnya saat ditemui di lokasi pengungsian.
Menurut Yeni tanah retak mulai terjadi pada Senin (16/12) dini hari. Namun, ia telah lebih dulu mengungsi karena kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya.
"Saya sudah mengungsi lebih dahulu karena dulu sudah pernah retak dan sudah pernah mengungsi, lalu ini semakin parah sehingga mengungsi lagi," tuturnya.
Kerusakan yang terjadi membuat Yeni memutuskan untuk tidak kembali ke rumahnya. "Sudah tidak berani lagi kembali karena sudah tidak bisa ditempati lagi rumahnya, tapi sampai saat ini belum tahu mau tinggal di mana," ungkapnya.
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta yang meninjau lokasi kejadian bersama Bhayangkari Trenggalek menyatakan bahwa curah hujan tinggi menjadi penyebab tanah longsor dan tanah gerak.
Baca Juga: Warga Terdampak Tanah Bergerak Berharap Rumahnya Diperbaiki
"Berdasarkan pemeriksaan kami di lapangan dampak curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanah longsor dan tanah gerak yang berdampak pada 23 jiwa," katanya.
Pemerintah desa dan instansi terkait telah mendata korban terdampak dan meminta warga segera mengungsi. Warga terlihat mengevakuasi barang-barang berharga seperti peralatan elektronik dan hewan ternak.
Area pergerakan tanah masih dalam pemantauan pihak berwenang karena pergerakan tanah masih terus berlangsung. Warga diminta tetap waspada terutama saat hujan turun.
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV