> >

Polda Jateng Tegaskan Polisi Penembak Siswa SMK Semarang Sedang Diperiksa: Inisialnya R

Jawa tengah dan diy | 26 November 2024, 14:23 WIB
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto saat ditemui di sekitar Jalan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Selasa (26/11/2024). (Sumber: Muchammad Dafi Yusuf/Kompas.com)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan sedang memeriksa anggota polisi yang menembak mati seorang pelajar SMK di Semarang. Korban penembakan berinisial GR (17) ditembak di Semarang Barat pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menyebut pihak Propam sedang melakukan pendalaman terkait insiden tersebut. Dia menegaskan setiap tindakan yang diambil anggota polisi harus dipertanggungjawabkan.

"Kita sedang melakukan pendalaman kepada anggota dan tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian (penggunaan alat kepolisian seperti pistol)," kata Artanto di Semarang Barat, Selasa (26/11/2024).

Baca Juga: Marak Penembakan oleh Anggota, Kompolnas Minta Psikis Polisi yang Pegang Senjata Api Diperiksa

Dia menyebut tindakan yang diambil anggota polisi harus sesuai prosedur, termasuk penggunaan senjata api. Propam Polda Jateng disebutnya sedang memeriksa prosedur etika dalam penembakan siswa SMK tersebut.

"Tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Artanto, dikutip Kompas.com.

"Ini nanti dilakukan pendalaman Propam. Sedang dilakukan pemeriksaan. Namanya (polisi) inisial R."

GR telah dimakamkan di daerah asal ayahnya, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Senin (25/11). GR merupakan anak piatu yang selama ini dibesarkan ayah dan neneknya.

Sementara pihak sekolah GR meragukan klaim bahwa GR terlibat tawuran seperti yang disampaikan pihak kepolisian.

Wakil kepala sekolah tempat GR belajar, Agus Riswantini, menyebut korban sebagai siswa berprestasi yang ikut kegiatan paskibraka.

Agus pun menyebut terdapat dua siswa lain yang terluka dalam insiden penembakan yang menewaskan GR. Namun, korban luka disebut masih trauma sehingga belum bisa memberikan keterangan.

"Anak-anak baik yang terpilih karena mereka ikut ekstra paskibra, itu anak-anak pilihan. Tidak ada indikasi terlibat tawuran. Yang kita tahu (mereka) anak-anak baik. Tidak ada catatan kenakalan," kata Agus.

Baca Juga: Fakta-Fakta Polisi Tembak Anak SMK di Semarang: Diklaim Tawuran, Korban Paskibraka Berprestasi

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut peristiwa penembakan terjadi di sekitar Perumahan Paramount, Semarang Barat pada Minggu (24/11) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Irwan menyebut anggotanya menembak korban karena terlibat tawuran. Dia menuturkan peristiwa penembakan bermula ketika anggotanya mendapati tawuran di sekitar Perumahan Paramount.

Irwan menyebut saat itu anggotanya dalam perjalanan pulang ke rumah, kemudian berusaha melerai.

Menurut kronologi versi polisi, saat kejadian terdapat tawuran antara dua kelompok gangster, yakni Geng Tanggul Pojok dan Geng Seroja. Polisi mengatakan korban sebagai anggota Geng Seroja.

Irwan menyebut para remaja yang tawuran tidak kooperatif dan melawan petugas. Anggota polisi pun disebutnya terpaksa menembak.

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU