Fakta-Fakta Polisi Tembak Anak SMK di Semarang: Diklaim Tawuran, Korban Paskibraka Berprestasi
Jawa tengah dan diy | 26 November 2024, 11:49 WIBBahkan, GR dan temannya baru saja memenangi piala di Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024 tingkat SMA/SMK se-Jawa Tengah pada Oktober lalu.
"Anak-anak baik yang terpilih karena mereka ikut ekstra paskibra, itu anak-anak pilihan. Tidak ada indikasi terlibat tawuran. Yang kita tahu (mereka) anak-anak baik. Tidak ada catatan kenakalan," kata Agus.
Kronologi Versi Polisi
Kombes Irwan Anwar menuturkan peristiwa penembakan bermula ketika anggotanya mendapati tawuran di sekitar Perumahan Paramount, Semarang Barat.
Irwan menyebut saat itu anggotanya dalam perjalanan pulang ke rumah, kemudian berusaha melerai.
Menurut kronologi versi polisi, saat kejadian terdapat tawuran antara dua kelompok gangster, yakni Geng Tanggul Pojok dan Geng Seroja. Polisi menyebut korban sebagai anggota Geng Seroja.
Irwan menyebut para remaja yang tawuran tidak kooperatif dan melawan petugas. Anggota polisi pun disebutnya terpaksa menembak.
"Saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, muncul anggota polisi. Kemudian dilakukan upaya untuk melerai. Namun, ternyata anggota polisi informasinya diserang, sehingga dilakukan tindakan tegas," kata Irwan.
Dia menyebut GR tertembak di bagian pinggul lalu dibawa ke rumah sakit bersama polisi dan anggota geng lawan. Polisi baru bisa mengabari keluarga korban pada Minggu (24/11) pagi karena identitas belum diketahui.
"Makanya sampai malam, sampai jam 10.00 pagi kan belum diketahui identitasnya, dari kelompok Seroja juga tidak mengenali," kata Irwan.
Respons Keluarga Korban
Kerabat GR, Umi, menyebut pihak keluarga baru mengetahui kematian korban setelah ditelepon polisi pada Minggu (24/11) pukul 12.30 WIB siang. Pihak keluarga terkejut tiba-tiba dikabari bahwa siswa SMK itu meninggal dunia.
Dia menyebut pihak keluarga saat itu sedang bersiap mengikuti pengajian. Namun, polisi menelepon dan meminta mereka menjemput jenazah korban di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Umi mengonfirmasi bahwa GR meninggal dunia akibat luka tembak. Polisi disebutnya belum memberi informasi jelas mengenai kematian GR.
"Betul (karena luka tembak). Tahu-tahu meninggal, saya bingung sendiri. Dari Polrestabes beritanya kurang jelas itu. Tolong dibantu. Ini masih berduka," katanya.
"Dari keluarga belum tahu pastinya seperti apa. (Jasad) dibawa ke rumah oleh keluarga, kita jemput dari Rumah Sakit Kariadi."
Dari rumah sakit, keluarga membawa jenazah korban ke rumah neneknya di Semarang Barat. Jenazah GR kemudian dibawa ke Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dan dimakamkan pada Senin (25/11) petang.
Baca Juga: Anak SMK Semarang yang Ditembak Mati Polisi Dikenal Berprestasi, Sekolah: Tak Ada Indikasi Tawuran
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Kompas.com