> >

Lewat Wakaf, Lembaga Ini Buka Potensi Pengelolaan Hutan yang Inovatif untuk Hadapi Krisis Iklim

Jawa barat | 26 September 2024, 03:30 WIB
Foto ilustrasi. Kabut menyelimuti beberapa bagian hutan setelah turun hujan di Kampung Mului, Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Senin (20/11/2023). Hutan wakaf bisa jadi solusi model pengelolaan hutan yang inovatif untuk hadapi krisis iklim. (Sumber: KOMPAS/Sucipto)

Ia pun mendorong agar wakif bisa memastikan wakafnya lebih bermanfaat. Salah satunya bisa
dilakukan nazhir dengan menyosialisasikan tanah yang tidak dikelola agar diwakafkan menjadi hutan, termasuk tanah-tanah yang terbengkalai dan jauh dari pemukiman agar bisa dimanfaatkan sebagai hutan. 

Adapun Nur Hasan Murtiaji, Steering Comitee dari MOSAIC mengatakan Indonesia selama ini dikenal sebagai paru-paru dunia dan memiliki posisi strategis dalam menyumbangkan oksigen dan serapan karbon yang bisa dimaksimalkan. 

Baca Juga: Imbas Kebakaran Hutan dan Lahan di Pangkalpinang, 24 Kendaraan Dinas Terbakar

Dari hasil riset Purpose pada tahun 2021, ungkapnya, terungkap bahwa 84% masyarakat Indonesia percaya bahwa aktivitas manusia ikut bertanggung jawab atas perubahan iklim. Masyarakat juga memiliki nilai-nilai paguyuban dan konformitas dan punya kesalehan yang tinggi, taat aturan, serta memiliki kepedulian yang tinggi.

"Kami berharap hutan wakaf ini nanti ke depan bisa meluas dan direplikasi oleh berbagai pihak. Sehingga semakin banyak hutan wakaf di Indonesia dan semakin luas keberadaannya," tandas Hasan.

 

Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV, Tribunnews


TERBARU