> >

Puluhan Karangan Bunga Berjajar di Unair usai Pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran

Jawa timur | 4 Juli 2024, 20:55 WIB
Sejumlah karangan bunga berjajar di Universitas Airlangga (Unair) Kampus A, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/7/2024) (Sumber: Kompas.com/Andhi Dwi)

Awalnya pencopotan Budi beredar melalui pesan di grub WhatsApp yang berisi mengenai informasi pemberhentian dan permintaan maaf.

Budi pun membenarkan bahwa dirinya yang mengirimkan pesan yang beredar itu. Sebab, dia telah menerima surat keputusan (SK) pencopotan sebagai Dekan FK Unair.

Menurut Budi, informasi pencopotan diterimanya dari pihak rektorat sejak pukul 10.00 WIB. Tetapi, dia baru menerima SK terkait hal tersebut, sekitar pukul 15.00 WIB.

"Iya, (pesan) itu kan grupnya dekan ya, ada grupnya dosen-dosen. Saya pamitan karena SK-nya saya terima tadi, sekitar pukul 15.00 WIB," kata Budi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/7/2024).

Pada Senin (1/7/2024), Budi juga sempat dipanggil oleh Rektor Unair, Prof. Nasih untuk menjelaskan mengenai pernyataanya yang menolak adanya dokter asing.

"Prosesnya (pencopotan), saya Senin dipanggil terkait dengan statement tidak setuju dengan dokter asing. Terus akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," jelasnya.

Baca Juga: Dekan FK Unair Mengaku Diberhentikan karena Tolak Dokter Asing, Ini Penjelasan Kampus

Berkaitan dengan pencopotan itu, Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair, Martha Kurnia Kusumawardani menjelaskan, pemberhentian Budi dilakukan atas dasar kebijakan internal.

"Menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair," kata Martha dilansir dari Kompas.com, Kamis (4/7/2024).

Unair juga mengucapkan terima kasih dan akan memberikan penghargaan kepada Budi Santoso atas pengabdiannya selama menjabat sebagai Dekan FK Unair periode 2020-2024 ini.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : kompas.com


TERBARU