> >

Unika Santo Thomas Sebut Tak Terlibat TPPO Berkedok Pengiriman Magang Mahasiswa ke Jerman

Sumatra | 5 April 2024, 15:15 WIB
Rektor Unika Santo Thomas Maidin Gultom (kedua dari kanan) dan Ketua Pengurusan Yayasan Anton Tampubolon (ketiga dari kanan), saat memberikan keterangan di Medan, Jumat (5/4) (Sumber: Unika Santo Thomas )

Maidin juga menegaskan, tidak ada satu pun mahasiswa Unika Santo Thomas yang terlibat dalam program magang mahasiswa ke Jerman. “Unika Santo Thomas menentang secara tegas terkait seluruh tindakan yang berkaitan TPPO dan tidak pernah mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan Program Frienjob Jerman,” ujarnya. 

 

Terkait informasi salah ini, Maidin mengimbau agar masyarakat tidak lagi menjadi bingung karena Unika Santo Thomas sama sekali tidak terlibat dalam kasus TPPO tersebut. Unika Santo Thomas juga meminta kepada seluruh pihak-pihak yang telah menyebarkan berita/narasi/foto/postingan terkait hal ini agar menghentikan penyebarluasan informasi tersebut dan menghapus informasi yang sudah dipublikasikan sebelumnya. 

 

“Dengan demikian, informasi yang keliru ini tidak menimbulkan persepsi yang merugikan tentang institusi Unika Santo Thomas Medan di masyarakat luas. Apabila masih ada pihak-pihak yang menyebarluaskannya, kami akan mengambil langkah yang sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

 

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Santo Thomas Anton Tampubolon mengatakan, sebagai salah satu universitas terbaik di Sumatera Utara, pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan mahasiswa berkualitas melalui dua pendekatan yakni pembangunan karakter dan pembangunan akademik.

 

“Kami menjamin, pendidikan di Unika Santo Thomas jauh dari nilai-nilai kekerasan dan praktik-praktik TPPO seperti yang gencar diberitakan saat ini,” katanya. 

 

Anton meminta agar masyarakat tak perlu khawatir dengan reputasi baik yang dimiliki Unika Santo Thomas. “Kami senantiasa melayani dan memberikan SDM yang berkualitas untuk negara, bangsa dan gereja. Kami menggaransi memberikan pendidikan yang berkualitas dan jauh dari nilai-nilai kekerasan,” tegasnya. (*)

Penulis : KompasTV-Medan

Sumber : Kompas TV


TERBARU