> >

Pomdam Jaya Tetapkan Anggota TNI yang Keroyok 4 Preman Jadi Tersangka, Dijerat Pasal yang Berbeda

Jabodetabek | 30 Maret 2024, 22:50 WIB
Ilustrasi. Polisi Militer (Pomdam) Jaya menetapkan sejumlah anggota TNI yang terlibat dalam pengeroyokan empat preman di depan Polres Metro Jakarta Pusat, sebagai tersangka. (Sumber: HANDOUT/Kompas.com)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi Militer (Pomdam) Jaya menetapkan sejumlah anggota TNI yang terlibat dalam pengeroyokan empat preman di depan Polres Metro Jakarta Pusat, sebagai tersangka.

Danpomdam Jaya Brigjen TNI CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan para anggota TNI yang menjadi tersangka tersebut telah ditahan.

“Iya tersangka dan sudah ditahan. Surat penahanan sudah keluar. Udah di Pomdam,” kata Irsyad, Sabtu (30/3/2024).

Baca Juga: Kapuspen: Anggota TNI Keroyok Preman di Depan Polres Sudah Diperiksa Denpom Jaya

Sayangnya, Irsyad tak menjelaskan jumlah pasti anggota TNI yang menjadi tersangka. Ia hanya menyampaikan, masing-masing anggota dijerat dengan pasal yang berbeda sesuai dengan perannya dalam pengeroyokan tersebut.

“Detailnya nanti, sementara masih di tiga kelompok,” pungkasnya.

Pada Kamis (28/3/2024), ia sempat mengatakan 14 anggota TNI diduga terlibat dalam pengeroyokan di depan Polres Metro Jakarta Pusat.

“Kami lagi menyasar 14 oknum TNI dari berbagai satuan terlibat dalam peristiwa itu,” katanya, Kamis.

Pengeroyokan bermula saat seorang pedagang yang merupakan ibu dari anggota TNI mengalami pemalakan yang dilakukan tiga preman, yakni Odi Rohyadi (30), Fazli Destiandi Putra (28), dan Maulana (23), di Pasar Cikini, Menteng, Rabu (27/3/2024).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan pedagang itu lantas menceritakan peristiwa pemalakan kepada anaknya.

Sang anak yang tidak terima kemudian mengajak empat teman sesama anggota TNI untuk menemui para pelaku pada Rabu (27/8/2024).

Sesampai di rumah Odi, terjadi cekcok dan para anggota TNI diteriaki maling. Saat anggota TNI pulang, ternyata anggota bernama Prada Lukman tertinggal.

Susatyo mengatakan Prada Lukman kemudian ditarik ke sebuah rumah kosong. Pelaku yang bernama Fazli mengikat Prada Lukman, sedangkan Maulana memukulnya.

Setelah itu, anggota Polsek Menteng datang untuk mengevakuasi Prada Lukman dan menangkap Odi.

“Karena kasus ini melibatkan korban dari anggota TNI, perkara ini saya perintahkan untuk ditangani Polres Jakpus,” ucap Susatyo, Kamis, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Fakta Preman Dikeroyok di Depan Polres, Awalnya Anggota TNI Diteriaki Maling, Diikat, dan Dipukuli

Pada Rabu sore, Fazli dan Maulana berhasil ditangkap. Tak lama kemudian, teman-teman Prada Lukman datang ke Satreskrim Polres Jakarta Pusat untuk memastikan pelaku diproses secara serius.

Keesokan harinya, empat warga ditemukan terluka di depan Mapolres Metro Jakarta Pusat. Mereka diduga dibawa oleh teman-teman Prada Lukman untuk dianiaya di lokasi tersebut.

Keempat orang tersebut adalah Abdullah (26) warga Kabupaten Bogor, Mamih (42) warga Balaraja, Hasan (32) warga Cirebon, dan Syafri Wahyudi (25) warga Cirebon.

Mereka telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hermina, Kemayoran.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU