> >

Fakta Preman Dikeroyok di Depan Polres, Awalnya Anggota TNI Diteriaki Maling, Diikat, dan Dipukuli

Jabodetabek | 29 Maret 2024, 11:26 WIB
Ilustrasi Tentara Nasional Indonesia, TNI (Sumber: Thinkstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro menyampaikan duduk perkara pengeroyokan terhadap preman oleh sejumlah anggota TNI Angkatan Darat (AD) di depan Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (28/3/2024) dini hari.

Susatyo menjelaskan insiden terjadinya pengeroyokan itu berawal ketika seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, dipalak oleh preman bernama Odi Rohyadi (30), Fazli Destiandi Putra (28) dan Maulana (23).

Pedagang yang dipalak tersebut ternyata orang tua dari anggota TNI. Pedagang tersebut kemudian melaporkan pemalakan oleh keempat preman kepada anaknya.

Baca Juga: Kapendam Jaya Pastikan Anggota TNI yang Keroyok 4 Warga di Depan Polres Jakpus Bukan Personelnya

Karena tak terima ibunya diganggu, sang anak mengajak empat rekannya yang juga anggota TNI untuk datang ke Pasar Cikini. Mereka kemudian menemui para pelaku pemalakan tersebut pada Rabu (27/3/2024).

"Anak pedagang bersama rekan-rekannya, salah satunya Prada Lukman, datang ke rumahnya Odi. Kemudian, terjadi cekcok mulut dan (anggota TNI) diteriaki maling," kata Susatyo dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Untuk menghindari massa karena diteriaki maling, kelima anggota TNI tersebut mencoba lari. Namun, Prada Lukman tertinggal dari keempat temannya dan ditarik oleh preman tersebut ke sebuah rumah kosong. 

Salah satu preman bernama Fazli membawa tali lalu mengikat Prada Lukman. Selanjutnya, Prada Lukman dipukul oleh preman bernama Maulana.

Beruntung, tak lama kemudian personel Polsek Menteng segera datang mengevakuasi Prada Lukman sekaligus menangkap preman bernama Odi. 

Baca Juga: TNI AU Siapkan Pesawat Hercules Baru untuk Terjunkan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

"Kemudian, karena kasus ini melibatkan korban dari anggota TNI, perkara ini saya perintahkan untuk ditangani Polres Jakpus," ucap Susatyo.

Selanjutnya, pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB, polisi menangkap dua pelaku lainnya, yakni Fazli dan Maulana. 

Kemudian, rekan-rekan Prada Lukman datang menghadap Satuan Reserse Kriminal atau Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat untuk memastikan pelaku pengeroyokan ditangani secara serius.

Karena jumlah anggota TNI yang datang semakin banyak, mereka lantas diberi pengertian sebelum akhirnya pulang. 

Namun, keesokan harinya, yakni pada Kamis (28/3/2024), empat warga ditemukan terluka di depan Markas Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) di Kemayoran. Mereka diduga dibawa oleh rekan-rekan Prada Lukman ke sana dan dianiaya. 

"Setelah itu, kami segera mengevakuasi korban ke RS Hermina, Kemayoran," ujar Susatyo.

Baca Juga: 13 Prajurit TNI AD Ditetapkan Tersangka Usai Terbukti Siksa Devinus Kogoya, Bakal Ditahan di Bandung

Keempat korban yang dianiaya itu masing-masing bernama Abdullah (26) warga Kabupaten Bogor yang bekerja sebagai buruh harian lepas.

Lalu, Mamih (42) warga Balaraja, Hasan (32) warga Cirebon yang juga buruh harian lepas dan Syefri Wahyudi (25) warga Cirebon. Susatyo mengatakan saat ini, mereka masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU