> >

PTPN I Regional 7 Fokus Kinerja Operasional

Sumatra | 9 Januari 2024, 16:15 WIB
PTPN I Regional 7 Fokus Kinerja Operasional (Sumber: PTPN Group)

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Sejak 1 Desember 2023, PTPN I Regional 7 (dahulu PTPN VII) resmi menjadi bagian dari Subholding Supporting Co di bawah Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Subholding yang mengurus rupa-rupa komoditas di luar gula dan kelapa sawit itu menggunakan PTPN I sebagai surviving entity.

Pimpinan tertinggi PTPN I Regional 7 (Region Head) Denny Ramadhan mengatakan, perubahan status PTPN VII menjadi PTPN I Regional 7 adalah bagian dari transformasi bisnis PTPN III (Persero) diawali dengan pembentukan  Subholding komoditas gula pada tahun 2021. Model bisnis dengan spesialisasi bidang dinilai akan memberi nilai tambah dari sisi produktivitas, standar kualitas, dan reputasi. Lebih dari itu, kata dia, program transformasi organisasi ini akan mengarahkan setiap Unit Kerja (Region) fokus kepada tugas pokoknya.

“Saya menilai transformasi bisnis HPN (Holding Perkebunan Nusantara) dengan klusterisasi komoditas merupakan langkah strategis. Dengan  spesialisasi komoditas diharapkan setiap Subholding dan Unit Kerja akan fokus kepada komoditas yang spesifik sehingga diharapkan menghasilkan kinerja yang optimal,” kata Denny yang sebelumnya melaksanakan tugas sebagai bagian Board of Management di PTPN I.

Lebih teknis Denny memandang transformasi organisasi ini tepat mengingat kendala rentang kendali yang selama ini diukur oleh jarak, saat ini sudah diretas oleh teknologi. Dengan teknologi informasi yang ada saat ini, daya jelajah setiap kebijakan, pengawasan, dan operasional di lapangan dapat dikendalikan secara baik, bahkan lebih presisi.

Tentang proyeksi PTPN I Regional 7 pada tahun 2024, Denny optimistis Regional 7 memiliki aset yang potensial untuk dioptimalkan capaiannya dalam rangka mendukung program besar PTPN I.

Denny mengatakan, Regional 7 dimasukkan ke dalam Subholding Supporting Co yang merupakan kluster Komoditas Rupa-rupa dengan pertimbangan adanya potensi sumberdaya yang dapat memberikan dukungan kepada aktivitas operasional PTPN I, dimana komoditas kelapa sawit dan tebu dikelola dengan pola KSO dengan Subholding lainnya, dan beberapa komoditas lain akan dilakukan penyesuaian komoditas menjadi tanaman kelapa sawit dan tebu secara bertahap.

“Dengan perubahan ini, kinerja operasional PTPN I Regional 7 dituntut untuk lebih optimal. Fokus kepada peningkatan produksi,  menjaga kualitas produk, serta menjalankan seluruh kebijakan strategik yang telah ditetapkan oleh Manajemen Subholding dengan tetap memanfaatkan setiap peluang yang ada. Setiap personil harus bisa bergerak lebih  agile dan akseleratif dari sebelumnya,” kata Denny.

Struktur Ramping

Sejalan dengan pernyataan Region Head, SEVP Business Support Okta Kurniawan menyatakan PTPN I Regional 7 akan menjadi salah satu Region yang produktif di Subholding Supporting Co. Ia juga meyakini, kinerja seluruh sumberdaya yang ada akan terpacu dengan kebijakan sentralisasi organisasi ini. Selain itu, struktur organisasi yang semakin ramping membuat Manajemen lebih fokus kepada optimalisasi penggalian produksi dan aset, menekan harga pokok produksi, efisiensi dan efektivitas di semua lini.

Pasca perubahan dari PTPN VII menjadi Unit Kerja Subholding PTPN I Regional 7, unsur pimpinan puncak terdiri atas satu Region Head dan dua Senior Executive Vice President (SEVP) dengan pengaturan fungsi baru dimana beberapa fungsi menjadi bagian Manajemen Head Office (HO) Supporting Co sehingga hal ini juga berpengaruh pada fungsi organisasi level kedua, yang semula sembilan Bagian dengan sembilan Kepala Bagian berkurang menjadi enam Bagian. Pengurangan jumlah Bagian ini secara otomatis menjadikan organisasi lebih ramping dan efektif.

Penulis : KompasTV-Pontianak

Sumber : Kompas TV


TERBARU