Deteksi Frekuensi dari Luar Bumi, Penari Lengger Banyumasan Meramu Sinyal Angkasa
Budaya | 8 Maret 2023, 14:52 WIBKOMPAS.TV, BANYUMAS – Penari lengger Banyumasan berkolaborasi dengan pegiat space art dari Yogyakarta Venzha Christ. Mereka menghadirkan pertunjukan yang tidak biasa dan belum pernah ada.
Bersama dengan Indonesia Space Science Society (ISSS) yang berpusat di Yogyakarta, penari lengger Banyumasan yang tergabung dalam komunitas Rumah Lengger Banyumas meramu sinyal dari luar angkasa.
Perhelatan bertajuk ‘Meramu Lengger Signal Angkasa’ ini merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis Ke-21 Institut Teknologi Telkom (ITT) yang digelar akhir Februari 2023.
Adapun kru dari ISSS yang terlibat adalah Yudianto Asmoro, Haryono, Arvianeutron, Benny Wicaksono, dan Arsita Pinandita yang juga merupakan salah satu Dosen Desain Komunikasi Visual IT Telkom Purwokerto.
Baca Juga: VMARS, Analog Mars Pertama di Asia Tenggara Gencar Promosi ke Luar Negeri
Menurut Direktur ISSS Venzha Christ, DIY Radio Astronomy adalah sebuah alat berupa antena yang dibangun khusus untuk mendeteksi frekuensi yang berasal dari luar planet Bumi dan diamplifikasi menjadi data. Kemudian data tersebut diolah menjadi berbagai nada secara analog.
“Nada dan suara yang terdengar diolah menjadi sebuah komposisi musik eksperimental,” ujar Venzha, Rabu (8/3/2023).
Dalam pagelaran ini, Venzha menciptakan mahkota khusus yang dikenakan oleh para penari Lengger. Mahkota tersebut berupa antena yang akan memantulkan gelombang ultrasonik dan mengirimkan sinyal menuju DIY Radio Astronomy yang digantung di panggung utama.
Secara teknis, para penari tersebut mengirimkan koordinat posisi mereka berdiri dan perubahan koreografi gerakan menjadi sinyal secara bersamaan.
“Kolaborasi ini adalah awal yang menarik untuk bisa mengembangkan pembelajaran mengenal eksplorasi luar angkasa,” ucapnya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV