> >

Longsor Natuna Terparah Sepanjang Sejarah, 47 Orang Masih Hilang

Update | 8 Maret 2023, 06:35 WIB
Tanah longsor melanda Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023). (Sumber: BNPB)

Baca Juga: Evakuasi Korban Longsor Natuna, Polri Terjunkan 145 Personel

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada 2012-2021, banjir merupakan bencana yang paling banyak memakan korban di Kepri. Dalam rentang waktu sepuluh tahun tersebut, tercatat 10 orang meninggal dan 16.145 orang mengungsi akibat banjir.

Hasbi menyebutkan, sejauh ini proses evakuasi korban masih terkendala cuaca hujan sehingga tanah masih labil. Dua alat berat yang ada di lokasi belum bisa bekerja.

”Pencarian secara manual pun belum bisa optimal karena dikhawatirkan membahayakan petugas SAR,” kata Hasbi.

Adapun menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan resmi menyebut, faktor penyebab longsor di Desa Pangkalan antara lain kemiringan lereng tebing yang curam, tanah pelapukan yang tebal dari batuan tua berupa lapukan granodiorite dan curah hujan ekstrem durasi lama.

Sebagai informasi, longsor terjadi di Pulau Serasan tepatnya di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan Timur, Senin (6/3/2023) pukul 11.15. Longsor disebut menyapu 27 rumah warga di Desa Pangkalan.

Adapun Pulau Serasan terletak sekitar 200 kilometer dari Ranai, ibu kota Natuna. Untuk mencapai Pulau Serasan, perjalanan dilakukan melalui laut. Dari Ranai dibutuhkan waktu selama 12-14 jam menggunakan kapal.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU