Longsor Natuna Terparah Sepanjang Sejarah, 47 Orang Masih Hilang
Update | 8 Maret 2023, 06:35 WIBBATAM, KOMPAS.TV – Bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, ditetapkan sebagai darurat bencana. Hingga Selasa (7/3/2023) sore, jumlah korban meninggal 11 orang, kritis 3 orang, luka berat 4 orang, dan masih hilang 47 orang.
"Apa yang terjadi di Pulau Serasan Kabupaten Natuna, Kepri, ditetapkan sebagai darurat bencana," kata Kepala Badan Penangggulan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melalui keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).
Suharyanto meminta agar lokasi kejadian tidak dijadikan alasan sebagai kendala untuk melakukan pencarian secara maksimal.
Evakuasi fokus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara.
Baca Juga: BNPB Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor Natuna, Kepala BNPB Ikut Serta Naik Hercules
“Kita semua harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak. Makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi," tutur Suharyanto, dikutip dari Kompas.com.
Untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian, Suharyanto juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya tetap terjamin, baik berupa sandang, papan, dan pangan.
Longsor Natuna Terparah sepanjang sejarah
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi mengatakan, proses evakuasi masih berlangsung. Tim pencari dan penyelamat gabungan berkejaran dengan waktu untuk mencari 47 korban yang belum ditemukan.
“Bencana (longsor) di Pulau Serasan ini saya kira merupakan yang terparah sepanjang sejarah Kepri,” kata Hasbi, Selasa, dikutip dari Kompas.id.
Ia menuturkan, jumlah korban jiwa akibat longsor di Pulau Serasan hanya kalah dari tragedi tenggelamnya kapal pengangkut pekerja migran tanpa dokumen pada 2 November 2016 di Batam. Sebanyak 54 orang meninggal dan 6 orang hilang dalam peristiwa itu.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.id