> >

Korban Pembunuhan Dicor di Bekasi, Bagaimana Polisi Gali Motif saat Terduga Pelaku Sudah Meninggal?

Kriminal | 2 Maret 2023, 19:48 WIB

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, mengatakan, dalam hal ini penting untuk menggunakan cara berpikir mosaik.

Mosaik tersusun dari kepingan atau kolase. Kolase inilah, kata dia, yang akan ditemukan oleh penyidik melalui proses investigasi.

“Saya memakai cara berpikir mosaik, ada kolase-kolase yang dikumpulkan melalui digital forensic, ada yang melalui dokumen-dokumen,” kata Adrianus dalam Kompas Petang Kompas TV, Kamis (2/3/2023).

Baca Juga: Deretan Barang Bukti Kasus Pembunuhan yang Mayatnya Dicor di Bekasi, Ada Badik hingga Pisau Daging

Adrianus memberikan contoh, jika benar kasus pembunuhan ini terkait utang piutang, polisi akan mencari bukti perjanjian utang.

Polisi juga akan mengumpulkan bukti dari visum et repertum dan bukti lainnya yang didapatkan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), seperti baju, senjata tajam, hingga ponsel.

“Dengan itu semua, bisa didapat mosaik,” ucap Adrianus.

Lebih lanjut, dia juga memperkirakan adanya kemungkinan kolase yang kosong dari mosaik itu. Dalam hal ini disebut sebagai missing link. Terkait hal itu, asumsi yang paling kuat yang akan disimpulkan menjadi motif pembunuhan.

Baca Juga: Polisi Selidiki Pelaku dan Motif Pembunuhan 2 Wanita yang Dicor Semen di Bekasi

“Maka bantuan antara evidence (bukti) dan asumsi, itulah yang bisa kita bentuk menjadi bukti yang bisa dikatakan sebagai melebihi dari batas keraguan, beyond a shadow of doubt,” jelas Adrianus.

“Dalam dunia hukum, ada suatu prinsip beyond a shadow of doubt, di mana ketika kasus itu tidak disaksikan oleh orang satu pun, kita bisa menduga bahwa apa yang terjadi adalah sesuatu yang lebih dari sekadar keraguan.”

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU