> >

Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar: Tangan Satpol PP Terborgol, Mata dan Mulut Tertutup Lakban

Kriminal | 12 Desember 2022, 14:20 WIB
Penampakan rumah dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi Nomor 18, Kota Blitar, Senin (12/12/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

BLITAR, KOMPAS.TV - Personel Satpol PP yang berjaga di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso ditemukan dalam kondisi tangan terborgol serta mata dan mulut tertutup lakban.

Trimo (64), salah satu warga yang beribadah salat subuh berjemaah di Masjid Syuhada Haji, Kota Blitar, Jawa Timur, mendengar teriakan minta tolong dari arah rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso, Senin (12/12/2022) pagi.

Lokasi masjid diketahui tak jauh dari rumah dinas tersebut. Jaraknya hanya 100 meter.

Trimo yang mulanya menduga teriakan tersebut datang dari orang dengan gangguan kejiwaan, kemudian mendatangi sumber suara bersama warga lain.

Ia kaget ternyata teriakan tersebut berasal dari petugas Satpol PP yang berjaga di rumah dinas Wali Kota Blitar. Trimo menemukan mereka dalam kondisi tangan terborgol dan terikat tali.

"Awalnya saya mengira ada orang gila mengamuk. Tapi setelah salat saya dan warga lain mendatangi arah suara, ternyata dari rumah dinas Pak Wali," ujar Trimo, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku Penyekap Wali Kota Blitar, Beraksi Pakai Mobil Pelat Merah!

"Saya dengar teriakan 'Tolong. Tolong, Pak. Tolong'. Begitu," bebernya.

Trimo menjelaskan terdapat dua satpol PP yang terborgol di pos jaga. Mata dan mulut mereka ditutup lakban.

"Yang di pos jaga satu orang posisi tengkurap dan satu lagi duduk di kursi. Keduanya di-kecek (diborgol). Mata dan mulut dilakban," terangnya.

Sementara mulut dan mata satu petugas Satpol PP yang berteriak minta tolong, kata Trimo, tidak ditutup lakban. Namun, tangan petugas tersebut terikat tali.

"Saya tidak tahu apakah dia berhasil melepas lakban di mata dan mulut. Yang jelas waktu saya datangi, tidak ada lakban di mata dan mulutnya," ujar Trimo.

Menurut penuturan Trimo, anggota Satpol PP tersebut mengaku dipukul kepalanya dan tangannya diikat.

Baca Juga: Wali Kota Blitar dan Istrinya Disekap Perampok di Rumah Dinas, Uang Rp400 Juta Serta Perhiasan Raib

"Katanya Pak Wali dan istri juga diikat," jelas Trimo.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Blitar Santoso beserta istrinya, Feti Wulandari, menjadi korban perampokan di rumah dinas yang berada di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12).

Tidak ada korban jiwa dalam aksi perampokan tersebut, tetapi uang senilai ratusan juta rupiah dan perhiasan milik korban raib.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengungkapkan, pelaku perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar itu diduga berjumlah lima orang.

"Iya. Pelaku menyekap dan mengancam Bapak Wali dan Ibu. Diancam karena diminta menunjukkan tempat barang berharga," kata Argo, Senin, dikutip dari Kompas.com.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU