> >

4 Ribu Rumah Terdampak, Pemkab Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir hingga 29 Juli

Update | 18 Juli 2022, 15:06 WIB
Ilustrasi banjir bandang yang menerjang Garut, Jawa Barat. (Sumber: tribunjabar)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor mulai 16 hingga 29 Juli 2022.

Status tanggap darurat tersebut tertuang dalam Keputusan Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor.

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, Abdul Muhari, Senin (18/7/2022).

Menurutnya, banjir merendam lebih dari 100 desa di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Jumat, (15/7).

Baca Juga: 1 Warga Cirebon Tertimbun Longsor Hingga Banjir Landa 8 Kecamatan di Garut, Tim BPBD Beri Bantuan

“Status tanggap darurat tersebut terhitung 14 hari sejak 16 Juli hingga 29 Juli 2022 mendatang,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

 

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, 14 kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Cikajang, Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong.

Selanjutnya, Tarogong Kaler, Samarang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya.

“Sebanyak 6.031 Kepala Keluarga (KK) atau 18.873 jiwa terdampak dan 649 jiwa di antaranya mengungsi.”

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, lanjut Muhari, melaporkan update kerugian meteril, yakni sebanyak 4.035 unit rumah terdampak.

“Dengan 11 unit di antaranya rusak berat, 13 kantor pemerintah rusak sedang, 10 kantor pemerintah rusak ringan, 2 unit fasilitas pendidikan rusak sedang, dan 3 unit fasilitas pendidikan rusak ringan.”

“Selain itu, tercatat sedikitnya 17.077 hektar kolam ikan milik warga terdampak,” ujarnya.

Tim Tanggap Darurat BNPB didampingi BPBD Kabupaten Garut, lanjut Muhari, telah meninjau salah satu lokasi banjir di Desa Kulon, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Ciwalen.

Lokasi ini dipilih dikarenakan rumah warga berada di samping aliran Sungai Cimanuk dan diperkirakan lokasi paling parah terdampak banjir dan longsor.

Sementara itu, material longsor yang menutupi jalan di Kampung Cigayun dan Desa Sukamulya telah selesai dibersihkan oleh Dinas PUPR, sehingga sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.

Baca Juga: Tergiur Harga Murah, Puluhan Pedagang di Garut Borong Minyak Goreng Malah Tertipu Rp1,9 Miliar

“Petugas hingga saat ini terus melakukan pendataan khususnya untuk rumah warga yang hanyut atau hilang tersapu banjir.”

“Melalui Rapat Koordinasi Darurat bencana banjir dan tanah longsor, direncanakan untuk rumah warga yang berada di bantaran sungai akan di relokasi,” ujarnya.

BNPB juga mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bahaya banjir susulan.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU