> >

Inovasi Seroja dari Bantul, Terobosan Jamu Masuk ke Puskesmas

Berita daerah | 6 Juli 2022, 14:38 WIB
Ilustrasi jamu. (Sumber: Kompas.com)

Kendati demikian, penggunaan jamu di puskesmas Bantul bukan hal utama, melainkan sebagai pelengkap.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja menyebutkan penerapan jamu tradisional sebagai pelengkap pengobatan medis telah berjalan sejak 2020. Pengobatan dengan jamu dilakukan di Puskesmas Sedayu I, Puskesmas Kasihan II, Puskesmas Banguntapan II, Puskesmas Piyungan, Puskesmas Jetis II, Puskesmas Srandakan, Puskesmas Dlingo II, Puskesmas Imogiri I, Puskesmas Bantul II, Puskesmas Sewon I, Puskesmas Sanden, dan Puskesmas Pleret.

Sedangkan untuk Puskesmas yang sudah memasukkan jamu ke dalam resep ada empat, yakni Puskesmas Kasihan II, Banguntapan II, Imogiri I dan Piyungan.

Baca Juga: Hapus Stigma Beban Keluarga, Lansia di Bantul Tetep Produktif dengan Cara Ini

"Setelah analisis, diagnosis, dokter menawarkan pengobatan terapi, ada konvensional atau complement tradisional. Kalau berkenan dengan herbal kami resepkan," tuturnya.

Saat ini, inovasi Seroja dari Pemkab Bantul masuk dalam top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 dari Kemenpan-RB.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU