Inovasi Seroja dari Bantul, Terobosan Jamu Masuk ke Puskesmas
Berita daerah | 6 Juli 2022, 14:38 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memiliki terobosan dalam pelayanan publik. Namanya, Seroja yang merupakan singkatan dari Sehat Ekonomi Meningkat karo (dengan) Jamu.
Saat ini sudah ada 12 puskesmas di Bantul yang menerapkan pengobatan memakai jamu. Bahkan, empat puskesmas di antaranya sudah memasukkan jamu sebagai resep pengobatan.
Menurut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, inovasi Seroja bermanfaat untuk kesehatan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Jamu yang diberikan produk dari masyarakat Bantul,” ujarnya, Rabu (6/7/2022).
Baca Juga: Cincin Tersangkut di Alat Vital Pria di Bantul selama 2 Hari, Damkar pun Akhirnya Turun Tangan
Ia menerangkan selama ini puskesmas identik dengan obat-obatan kimia. Namun, Bantul melakukan terobosan dengan memasukkan jamu tradisional untuk perawatan dan pengobatan kepada psien.
Bupati Bantul juga menekankan, jamu tradisional yang digunakan sudah tersertifikasi dan mendapatkan rekomendasi dari BPOM serta disahkan Kementerian Kesehatan.
Ia menilai penggunaan jamu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat karena ada penyerapan tenaga kerja di industri jamu. Sejumlah daerah di Bantul juga sudah mengembangkan produksi jamu, seperti Kiringan Canden Jetis, Argomulyo Sedayu, dan Srimulyo Piyungan.
Berbeda dengan zaman dulu yang kebanyakan cair, jamu yang digunakan untuk pengobatan di Puskesmas Bantul berupa kapsul, bubuk, selai, dan lulur masker.
“Dengan diterapkan jamu-jamu tersebut maka penggunaan obat-obatan kimiawi yang berefek jangka panjang dapat dikurangi dengan jamu yang efek sampingnya minimal,” ucap bupati Bantul,
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV