> >

Kapendam Cendrawasih Geram KKB Bunuh 8 Karyawan: Mereka Kerap Berdalih Jadi Korban, Padahal Brutal

Kriminal | 5 Maret 2022, 05:55 WIB
Ilustrasi sejumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tampak membawa senjata. (Sumber: Istimewa via TribunPapua.)

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infantri Aqsha Erlangga geram atas aksi brutal yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) karena membunuh 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika.

Menurut Kolonel Aqsha KKB seringkali melakukan aksi secara brutal, namun di sisi lain kerap berdalih menjadi korban atau pihak yang teraniaya. 

Baca Juga: Polisi Sebut 8 Karyawan Palaparing Timur Telematika Tewas Dibantai KKB saat Perbaiki Tower Telkomsel

Kolonel Aqsha menuturkan tindakan kelompok bersenjata yang membunuh warga sipil termasuk menyerang tentara dan polisi sudah di luar akal sehat dan kemanusiaan.

Perbuatan mereka, disebut Kolonel Aqsha, telah melanggar hak asasi manusia (HAM) dan biadab.

Padahal, keberadaan warga sipil yang mereka bunuh itu untuk melaksanakan pembangunan di daerahnya. 

"Padahal keberadaan warga sipil itu untuk mengerjakan pembangunan di daerahnya seperti yang dialami delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Beoga yang dilaporkan meninggal akibat dianiaya kelompok bersenjata," kata Aqsha di Jayapura, Papua, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga: Evakuasi 8 Jenazah Pekerja Tower Korban Penembakan KKB Papua Terhambat Cuaca

Selain membunuh 8 karyawan PT  PTT pada Rabu (2/3/2022), Kolonel Aqsha menambahkan, KKB juga menyerang personel Satgas Kodim Yonif R 408/SBH yang sedang memperbaiki saluran air.

Adalah Prajurit Kepala Heriyanto yang menjadi korban dalam penyerangan yang terjadi di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, itu. Ia tertembak di bagian leher.

Sebelumnya, pada 25 April 2021 kelompok bersenjata juga menembak Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI Gusti Putu Danny Nugraha, hingga meninggal.

"Kelompok bersenjata juga dilaporkan membakar gedung sekolah yang ada di Distrik Beoga pada April 2021," ujar Aqsha.

Baca Juga: Serangan KKB Dua Hari di Beoga Papua, 8 Pekerja Tewas dan 1 Prajurit TNI Terluka

Sebelumnya, 8 karyawan Palapa Timur Telematika tewas dibunuh di Beoga, Kabupaten Puncak, pada Rabu (2/3/2022). 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan pelaku penyerangan yang menewaskan 8 karyawan tersebut merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Pelakunya memang KKB, namun kelompok mana masih didalami," kata Kombes Kamal di Jayapura pada Kamis (3/3/2022) malam.

Kamal mengungkapkan 8 karyawan yang tewas dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan KKB itu masing-masing berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Aksi Kejahatan KKB Membunuh 8 Pekerja Palapa Ring Timur di Kabupaten Puncak

Kamal menjelaskan aksi pembunuhan yang diduga dilakukan KKB itu terhadap karyawan PTT di Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel "CO 53M 756085 9585257" di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Menurut Kamal, aksi penyerangan oleh KKB terhadap 8 karyawan PTT itu dilakukan saat mereka berada di camp. Ketika itu, mereka sedang melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.

Adapun pembunuhan tersebut baru diketahui setelah NS, satu-satunya karyawan yang selamat, meminta bantuan melalui CCTV Tower BTS 3 yang kemudian baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta pada pukul 16.00 WIT.

Baca Juga: 2 Korban Penembakan KKB di Ilaga Dievakuasi ke Mimika Pakai Helikopter TNI AU

NS berhasil selamat dari pembantaian itu karena saat insiden terjadi tidak berada di camp. Ia baru mengetahui terjadinya penyerangan oleh KKB setelah kembali dan melihat rekan-rekannya sudah tewas.

Kamal menambahkan, saat ini seluruh korban tewas masih berada di TKP yakni di Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel. 

Menurut dia, seluruh jasad korban belum bisa dievakuasi karena terkendala cuaca. Sementara lokasi kejadian hanya bisa dijangkau melalui udara.

Baca Juga: Korban KKB di Ilaga Jalani Operasi untuk Keluarkan Peluru yang Bersarang di Tubuh

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU