> >

Soal Penanganan Konflik Desa Wadas, Muhammadiyah: Aparat Pakai Cara Lama yang Tak Jelas Prosedurnya

Peristiwa | 10 Februari 2022, 19:04 WIB
Ilustrasi area pembangunan proyek Bendungan Bener di wilayah Desa Wadas, Purworejo. Muhammadiyah menilai aparat kepolisian menggunakan cara lama saat melakukan tindakan represif terhadap warga Desa Wadas.  (Sumber: Dok Humas Polda Jateng)

Dia menambahkan jika tugas kepolisian di Desa Wadas adalah mengawal pengukuran lahan, seharusnya polisi berpakaian preman tidak dilibatkan.

"Kalau mereka sudah menurunkan polisi dengan sergam yang lengkap ya sudah itulah tugas mereka pengukuran, lalu apa yang dimaksudkan datang ke tempat masyarakat? Menurut saya, tidak perlu karena mereka kan sedang melakukan pengukuran, bukan mengukur rumah," jelasnya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy telah mengklarifikasi terkait kehadiran petugas gabungan di Desa Wadas.

Dia menuturkan pengawalan tersebut atas permintaan tim BPN. Di mana Petugas Gabungan diminta untuk melakukan pendampingan, pengamanan, serta fasilitator bagi warga Wadas yang menerima atau menolak proyek tersebut.

Iqbal juga membantah terkait adanya ribuan polisi yang dikerahkan ke lokasi Bendungan Bener pada Selasa kemarin. 

"Tidak ada ribuan polisi, hanya 250 personel yang diterjunkan untuk mendampingi 10 Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN)," kata Iqbal, Rabu (9/2). 

Baca Juga: Ringkasan Terkini Gejolak Desa Wadas, Konflik Memanas hingga Bantahan Pemerintah

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU