> >

Kisah Turis yang Tertipu saat Beli Sabu, tapi Malah Dapat Obat Ketiak

Sosial | 4 Februari 2022, 02:25 WIB
Ilustrasi tawas. Bahan kimia untuk perawatan kecantikan sebagai deodoran alami ini memiliki penampakan mirip narkoba jenis sabu, hingga sulit dibedakan antara keduanya. (Sumber: Pinterest via Himedik)

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Cerita anggota polisi yang tertipu saat hendak menjebak penjual sabu di Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu, mengingatkan akan insiden serupa. 

Bedanya, insiden kena tipu itu menimpa turis asing dan terjadi di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat.

Peristiwa ini terjadi jelang tahun baru beberapa tahun silam, saat pandemi Covid-19 belum lagi menyapa dunia.

Ketika itu, tiga anak muda dari London, Inggris, tiba di Gili Trawangan untuk merayakan tahun baru bersama. Sebut saja mereka sebagai Huey, Dewey, dan Louie. Layaknya anak muda kota besar, mereka hendak merayakan momen pergantian tahun dengan party dan hura-hura. Narkoba pun dilirik. 

Baca Juga: Polisi Kena Tipu Saat Menyamar, Beli Sabu Malah Dikasih Garam dan Gula, Pelaku Untung Jutaan Rupiah

Sebagai daerah wisata, Gili Trawangan pun termasuk wilayah yang rentan akan peredaran narkoba. Sudah jadi rahasia umum, turis-turis bisa mendapatkan barang haram itu di sejumlah tempat tertentu. Polisi pun beberapa kali menangkap sejumlah pengedar narkoba di pulau ini dulu.

“Nah, waktu itu mereka bilang mau cari narkoba,” ungkap Margono, seorang warga setempat yang mengelola sebuah penginapan di Gili Trawangan. Ketiga anak muda bule itu kebetulan menjadi tamu penginapannya.

“Cuma waktu itu saya pesan agar mereka hati-hati, karena banyak penjual yang nakal,” kenang Margono.

Pulang party, ketiga anak muda itu pun kembali ke penginapan. Esoknya, pada Margono, mereka bercerita bahwa mereka sempat membeli dua butir pil ineks seharga Rp3 juta. 

Baca Juga: Kronologi Polisi Kena Tipu Beli Sabu Dapat Garam dan Gula, Ternyata Pelaku Telah Beraksi 4 Kali

“Kami coba, tapi tak berasa apa-apa,” tutur Huey mengeluh pada Margono.

Mereka juga bercerita sempat membeli crystal meth alias sabu. Namun, mereka curiga mereka telah ditipu. Mereka lalu menunjukkan bongkahan kristal berwarna putih itu pada Margono.

“Yang mereka dapat itu ternyata bukan sabu, tapi tawas,” ungkap Margono tertawa geli mengingat kemalangan yang menimpa tamu-tamunya. 

Penampakan sabu dan tawas memang mirip, hingga sulit dibedakan antara keduanya. 

Baca Juga: Ada Pembangunan Instalasi Desalinasi Air Laut di Pantai, Krisis Lingkungan Ancam Gili Trawangan

Diketahui, tawas merupakan bahan kimia berbentuk bongkahan kristal berwarna putih yang terbuat dari garam mineral bernama kalium alum. Tawas kerap digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk menjernihkan air.

Mengutip laman Hello Sehat, tawas juga bisa digunakan untuk perawatan kecantikan sebagai deodoran alami. Selain mengurangi bau tak sedap, tawas juga bermanfaat untuk menghaluskan dan memutihkan kulit ketiak.


 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU