3 Ribu Warga Selayar Mengungsi akibat Gempa, Pemkab Terbitkan Status Tanggap Darurat
Update | 15 Desember 2021, 13:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 3 ribu lebih masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar mengungsi akibat gempa bumi M7,4 yang terjadi pada Selasa (14/12/2021).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNOB, Abdul Muhari, menjelaskan, tiga ribu lebih warga Kabupaten Selayar dilaporkan mengungsi di sejumlah titik.
“Total warga mengungsi berjumlah 3.900 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian,” katanya melalui keterangan tertulis.
Berikut ini rincian sebaran warga mengungsi, yaitu Mintu’u 6 titik dengan jumlah 2.000 jiwa, Lambego 6 titik (900), Larawu 3 titik (500), Puncak Majapahit 1 titik (250), Langundi 1 titik (50). BPBD masih melakukan pendataan untuk warga mengungsi pada 30 titik di Kecamatan Pasimaranu.
Baca Juga: Belum Aman, BMKG Catat Ada Ratusan Gempa Susulan, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada
Dia menambahkan, jumlah korban di daerah itu sebanyak lima orang luka ringan dan satu luka berat.
“BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar menginformasikan pada hari ini, Kamis (15/12), pukul 09.00 WIB, gempa M7,4 berdampak pada korban luka dan kerusakan material. Data sementara mencatat warga luka ringan 5 jiwa dan luka berat 1 jiwa,” ujarnya.
Sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan.
Selain dampak tersebut, BPBD juga mencatat sejumlah fasilitas umum terdampak, antara lain sekolah 3 unit, masjid rusak berat 2, rumah dinas kades rusak berat 1, pelabuhan rakyat 1, balai warga 1 dan gudang rusak ringan 2.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menerbitkan status tanggap darurat gempa bumi mulai 14 hingga 27 Desember 2021.
Status tanggap darurat tersebut karena wilayah itu menjadi salah satu daerah terdampak gempa bumi magnitudo (M) 7,4 yang berpusat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pemerintah Kabupaten Selayar menerbitkan status tersebut melalui surat bernomor 576/XII/Tahun 2021. Status ini berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tangal 14 – 27 Desember 2021.
Muhari menambahkan, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan dukungan dan bantuan logistik kepada warga Kabupaten Selayar.
Baca Juga: Pelabuhan di Selayar Sulawesi Selatan Roboh Akibat Gempa Magnitudo 7,4
Sementara, BPBD di beberapa wilayah terdampak, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara masih terus melakukan pendataan di lapangan.
“Informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada hari ini, pukul 12.30 WIB, menyebutkan belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut,” ujarnya.
Sedangkan pengungsian, BPBD Kabupaten Sikka melaporkan sebanyak 26 warganya mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka. BPBD di wilayah lain masih melakukan pendataan di lapangan.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV