> >

Ada Perbedaan Data Kasus Menwa UNS, Tim Evaluasi: Kami Tak Ingin Ditekan Pihak Mana Pun

Peristiwa | 1 November 2021, 17:30 WIB
Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga alias Menwa Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS Sunny Ummul Firdaus (Sumber: rumahpemilu.org)

SOLO, KOMPAS.TV - Pihak kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) menyampaikan hingga kini masih melakukan observasi dan pengumpulan data terkait kasus kematian Gilang Endi Saputra saat Diklatsar Menwa.

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga alias Menwa Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS Sunny Ummul Firdaus langsung di depan massa aksi yang berkumpul di depan Rektorat UNS, sore hari ini, Senin (1/11/2021).

Sunny menyatakan, dari data observasi yang dilakukan anggota tim evaluasi, pihaknya mendapat data yang berbeda sehingga perlu waktu sebelum diumumkan kepada publik.

Hal ini dilakukan guna hasil yang disampaikan bersifat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kita sedang melakukan observasi dan pengumpulan data. Masing-masing tim memiliki data yang berbeda sehingga belum bisa disampaikan. Kami ingin data yang disampaikan valid dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Sunny Ummul Firdaus.

Lebih lanjut, perempuan yang juga seorang pakar Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Hukum (FH) UNS ini menegaskan, pihaknya tidak ingin mengumumkan hasil observasi dalam posisi ditekan oleh pihak tertentu.

Pihaknya menyebut ingin diberi ruang yang profesional dan proposional dalam proses observasi yang dilakukan untuk menambah bukti adanya dugaan kekerasan dalam Diklatsar Menwa.

Baca Juga: Dirreskrimum Polda Jateng Asistensi Polresta Solo Soal Kematian Mahasiswa UNS saat Diklatsar Menwa

"Kami tidak ingin mengumumkan dalam tekanan pihak mana pun. Kami ingin diberi ruang untuk menyelesaikan secara profesional dan proposional," tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong kepada mahasiswa UNS yang memiliki keterangan lebih terkait kasus kematian Gilang Endi Saputra dapat menyampaikannya kepada pihak kampus.

Menurut Sunny, informasi itu nantinya akan menjadi bahan tambahan dan analisis bagi tim evaluasi.

"Apapun tolong datang kepada kami sampaikan persoalan itu jika memiliki keterangan. Kami tunggu, jadi bisa menjadi bagian untuk jadi bahan analisis," kata Sunny.

Terakhir, pihak kampus berjanji akan memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga Gilang Endi Saputra yang sedang berduka.

Rencananya, sore ini, pihak kampus akan datang kembali ke rumah duka guna memberikan santunan serta memastikan perihal pendampingan psikologis.

"Pendampingan Insha Allah akan dilakukan sore ini, kita akan berikan santunan dan berikan pendampingan ke keluarga," pungkas Sunny.

Sebelumnya, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menggeruduk rektorat guna menagih komitmen kampus soal pembubaran organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa).

Aksi dilakukan sebagai bentuk pengawalan mahasiswa dan BEM UNS atas meninggalnya mahasiswa UNS bernama Gilang Endi Saputra, pada Sabtu (23/10/2021) saat mengikuti Diklatsar Menwa.

Diketahui, hingga saat proses penyidikan masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

Bersamaan dengan itu, tertanggal 27 Oktober 2021 Rektor UNS secara resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Rektor UNS Nomor 2815/UN27/KH/2021 terkait pembekuan MENWA.

Berdasarkan SK tersebut, Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS dilarang melakukan aktivitas apapun.

Bahkan, demi memperlancar proses penyidikan pihaknya mewajibkan seluruh panitia dan peserta Diklatsar Menwa untuk tinggal di asrama.

Baca Juga: Mahasiswanya Tewas Saat Diklatsar Menwa, Rektor UNS Sampaikan Permohonan Maaf

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU