Gawat, 3 KKB Telah Bergabung di Yahukimo Papua, Disebut Penembak Terlatih yang Bunuh Warga dan TNI
Peristiwa | 26 Agustus 2021, 02:48 WIBPAPUA, KOMPAS.TV - Kepala Satuan Tugas Penegakan Hukum Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, mengungkapkan tiga kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sudah menyatakan bergabung.
Ketiga kelompok bersenjata tersebut yakni masing-masing pimpinan Tenius Gwijangge, Temianus Magayang dan Senat Soll.
Baca Juga: KKB Tenius Gwijangge Diduga Punya Enam Senjata Api, Dua Disebut Milik Kostrad
Faisal menuturkan, tiga kelompok bersenjata itu diduga dalang di balik sejumlah aksi kekerasan terhadap warga sipil di Yahukimo, Papua.
"Memang benar dari penyelidikan yang dilakukan, terungkap kelompok yang menebar teror dengan membunuh warga sipil dan anggota TNI AD," kata Kombes Faisal dikutip dari Antara pada Rabu (25/8/2021).
Faisal mengatakan, selama Agustus 2021, aksi yang dilakukan KKB telah menewaskan tiga warga sipil. Tak hanya itu, mereka juga melakukan sejumlah aksi pembakaran.
Faisal menyebut, KKB di Yahukimo sudah bercampur dengan masyarakat setempat maupun mereka yang datang dari Kabupaten Nduga.
Baca Juga: Kronologi 2 Pekerja Jembatan Yahukimo Papua Diduga Dibunuh KKB, Mobilnya Dibakar
Jumlah mereka, kata Faisal, ada sekitar 30 orang. Dari puluhan orang itu, beberapa di antaranya merupakan penembak yang terlatih yang saat ini memiliki enam pucuk senjata api.
Adapun dari dua senjata yang mereka miliki, dua di antaranya merupakan senapan jenis SS2 yang dirampas dari anggota TNI di Dekai pada Mei lalu.
Faisal menceritakan bagaimana anggota KKB yang telah bergabung di Yahukimo itu merupakan penembak terlatih karena tembakannya terarah dan mengumpul.
Hal itu diketahui ketika anggota Satgas Nemangkawi ditembaki KKB saat melakukan evakuasi terhadap jasad kedua pekerja jembatan di Yahukimo.
Baca Juga: KKB Diduga Bunuh 2 Pekerja PT Indo Papua yang Tengah Bangun Jembatan di Yahukimo
Akibat penembakan yang dilakukan KKB, empat anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi mengalami luka.
Dengan demikian, Faisal menyebut bahwa artinya, tembakan yang dilepaskan mereka terbidik semua. Itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar sangat terlatih.
"Anggota Satgas Nemangkawi saat mengevakuasi karyawan ditembaki KKB dan tembakannya terarah. Namun karena kita pakai mobil armor, jadi tidak tembus," kata Faisal.
Namun begitu, Faisal menambahkan, KKB di Yahukimo tidak memiliki pimpinan. Adapun ketiga nama yang ada saat ini hanyalah tokoh-tokoh saja.
Baca Juga: Detik-Detik Pasukan TNI Disergap Saat Patroli, KKB Langsung Menembak Letda Rudi Sipayung
Sebelumnya, empat orang anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terluka dalam baku tembak dengan KKB di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, kejadian itu bermula saat proses pengamanan karyawan usai terjadinya pembunuhan dua pekerja pembangunan jembatan di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai yang diduga dilakukan oleh KKB.
"Saat tiba di TKP pembunuhan dua pekerja jembatan di sungai Brazza, rombongan anggota Brimob ditembaki," kata Kamal sebagaimana dikutip Antara, Selasa (24/8/2021).
Kamal menjelaskan, rombongan Brimob ditembaki saat berada di pertigaan jalan Trans Papua ruas jalan Dekai, Kabupaten Yahukimo-Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul.
Baca Juga: Dipimpin Mayor Sudarmin, Pasukan TNI Gempur KKB dan Sukses Kuasai Markasnya
Adapun, empat personel yang terluka, yaitu AKP I Putu Edi Wirawan terkena rekoset di leher, Iptu Arif Rahman terkena di helm, Bripka Irwan alami rekoset di kaki kanan, dan Bharatu Nimrot terkena rekoset di tangan kanan.
Perlu diketahui, rekoset adalah peluru yang memantul setelah ditembakkan.
Baku tembak terjadi, kata Kamal, sejak Satgas Nemangkawi berupaya mengevakuasi karyawan yang berada di camp perusahaan wilayah Sungai Yegi.
"Personel Satgas Nemangkawi sempat ke camp perusahaan di sungai Yegi, namun sudah tidak ditemukan karyawan," ujar Kamal.
Baca Juga: Baku Tembak dengan KKB Saat Evakuasi Pekerja di Yahukimo, Empat Brimob Terluka
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara