> >

Satgas Covid-19 Sebut Sleman Masuk Zona Merah, Kepala Dinas Kesehatan Beri Bantahan

Update corona | 20 Mei 2021, 18:22 WIB
Pemakaman dengan prosedur Covid-19, Jumat (14/5/2021) malam di Trimulyo, Sleman. (Sumber: istimewa)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo, membantah Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyatakan risiko penularan tinggi atau zona merah di Jawa hanya ada di Sleman dan Salatiga.

Joko mengungkapkan, berdasarkan kajian dalam kurun waktu 14 hari terakhir per 3 Mei 2021, Sleman masuk ke zona oranye.

“Angka reproduksinya hanya 0,7, di bawah rata-rata nasional 0,91, dan tinggal menunggu satu minggu lagi, kalau bisa bertahan maka Sleman akan masuk zona kuning,” ujarnya, Kamis (20/5/2021).

Ia mengaku tidak tahu kriteria yang dipakai oleh pemerintah pusat sehingga menganggap Sleman masuk zona merah. Ada kemungkinan BNPB menggunakan data sebelumnya.

Meskipun demikian, Joko tidak menampik sampai dengan 15 Mei 2021, belum ada kecamatan di Sleman yang masuk zona hijau.

Saat ini zona merah di Sleman hanya di Moyudan dan Mlati.

Sisanya 12 kecamatan zona oranye, antara lain: Gamping, Godean, Minggir, Seyegan, Depok, Berbah, Prambanan, Kalasan, Sleman, Tempel, Turi, dan Pakem.

Sementara untuk zona kuning berada di Cangkringan, Ngemplak, dan Ngaglik.

Baca Juga: Objek Wisata di Sleman, Yogyakarta Tetap Buka Selama Libur Lebaran

Joko menerangkan, selama ini Dinkes Sleman mengolah data penyebaran Covid-19 merujuk pada kondisi nyata di lapangan.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU