> >

Tempat Persembunyian Jubir OPM Setelah Dirampok Sesama Pejuang Papua, Syok Uang Ratusan Juta Raib

Peristiwa | 2 Februari 2021, 23:40 WIB
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom (kanan). (Sumber: Courtesy- TPNPB-OPM)

PAPUA, KOMPAS TV - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional) Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengaku dirampok di kawasan Pasifik pada Rabu, 13 Januari 2021.

Akibat perampokan tersebut, barang berharga milik Sebby raib dibawa kawanan perampok, termasuk uang miliknya sebesar lebih dari Rp 177 juta.

Baca Juga: Uang Ratusan Juta Dirampok Sesama Pejuang Papua, Juru Bicara OPM Syok Hingga Tak Bertugas 20 Hari

Sebby mengaku, perampokan tersebut membuat dirinya merasa syok. Bahkan, ia juga mengaku menderita secara mental dan psikologis.

"Selama 10 hari Jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom, telah mengalami syok dan telah menderita secara mental juga secara psikologis," demikian pengakuan Sebby Sambom lewat pesan elektronik yang dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (2/2/2021).

Sebby menjelaskan, kejadian perampokan itu juga membuat segala aktivitasnya terganggu. Sebby memutuskan untuk tidak melaksanakan tugasnya sebagai juru bicara TPNPB-OPM selama 20 hari.

"Akibat dari perampokan ini maka Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tidak melakukan fungsi kerja sebagai Juru Bicara selama 20 hari," ucapnya.

Baca Juga: KKB Ajak TNI-Polri Perang Terbuka, Wakapolda Papua Tegaskan Siap Hadapi dan Tidak Takut

Setelah kejadian perampokan itu, Sebby memutuskan untuk bersembunyi di suatu kampung. Saking terpencilnya, kampung itu disebut Sebby tidak ada listrik, jaringan telepon, bahkan internet.

"Sampai sekarang saya sembunyi di kampung yang tidak ada listrik, dan juga tidak ada jaringan telepon serta tidak bisa akses internet," ujar Sebby.

Namun demikian, di tengah persembunyiannya, Sebby masih menyempatkan diri pergi ke kota untuk menginformasikan kejadian perampokan yang dialaminya.

"Baru dua hari ini saya ke kota untuk informasikan kepada semua pihak, tentang situasi krisis yang dialami oleh Jubir TPNPB-OPM," ujar dia.

Baca Juga: Waduh, Dikira Mata-Mata TNI dan Polri, KKB di Intan Jaya Tembak Mati Warga Sipil

Sebby menyayangkan, pelaku perampokan terhadap dirinya merupakan sesama orang asli Papua yang sama-sama bertindak sebagai pejuang.

Tak hanya itu, bahkan ia pun mengaku mengenali salah satu anggota dari kelompok yang melakukan perampokan terhadap dirinya itu.

"Tetapi dalil dengan niat jahat ini telah ketahuan, karena dalam kelompok perampok itu, ada orang yang saya kenal," kata Sebby.

Dia menduga orang asli Papua yang dikenalnya dan melakukan perampokan kepada dirinya, bekerja sama dengan kelompok kriminal di kawasan Pasifik.

Baca Juga: Sebelum Tewas Ditembak KKB, Anggota TNI Pratu Dedi Hamdani Sempat Telepon Ibunya Tapi Tak Diangkat

"Caranya, dengan memerintahkan orang lokal di wilayah di Pasifik untuk merampok semua barang milik Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Sebby Sambon," tuturnya.

"Termasuk uang tunai sebesar PGK44,500 atau senilai IDR 177.862.198.58 Indonesian Rupiahs, dengan dalil bahwa barang milik Jubir TPNPB-OPM yang diambil oleh kelompok kriminal di lokasi setempat."

Lebih lanjut, Sebby mengatakan, informasi mengenai dirinya dirampok perlu disampaikan, terutama kepada wartawan agar semua pihak mengetahuinya.

"Dengan terpaksa kami harus sampaikan kepada semua pihak, yang terutama kepada semua jurnalis di seluruh dunia supaya terang," ujar Sebby.

Baca Juga: Dua Prajurit TNI Tewas Saat Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya Papua

Ia pun tak lupa meminta maaf kepada pejuang Papua merdeka dari KNPB serta semua orang asli Papua yang turut berjuang.

Juga kepada wartawan dari berbagai media. Ini dilakukan karena dirinya belum bisa menjawab pertanyaan yang diajukan terkait Perang Pembebasan Nasional yang dilakukan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di seluruh wilayah Papua.

"Dengan demikian, saya Sebby Sambom sebagai Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak," katanya.

"Terutama kepada Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM yang sedang perang dengan Pasukan Kriminal Indonesia yaitu Tentara dan Polisi Indonesia."

Baca Juga: KKB Rancang Aksi Mogok Nasional Besar-besaran pada 10-11 Januari, TNI-Polri Sebar Pasukan

Sebby menambahkan, pihaknya percaya kasus ini akan terungkap setelah Papua berhasil merdeka dari Indonesia.

"Kami percaya bahwa hal ini akan terungkap setelah Papua merdeka penuh dari penjajahan Indonesia," ucapnya.

"Mohon advokasi semua pihak, dan terima kasih atas kerja sama yang baik. Kami butuh keadilan perdamaian dan kedamaian."

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU