> >

Teks Ikrar Sumpah Pemuda Asli 28 Oktober 1982, Ini Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Edukasi | 27 Oktober 2023, 13:17 WIB
Teks Sumpah Pemuda asli 28 Oktober 1982. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Teks Sumpah Pemuda adalah ikrar hasil putusan dari Kongres Pemuda/Pemudi Indonesia yang digelar pada27-18 Oktober 1982.

Teks Sumpah Pemuda bertujuan untuk memperkuat kesadaran tentang kebangsaan dan memperteguh semangat persatuan Indonesia.

Sumpah Pemuda juga membuat masyarakat mengenal istilah satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Makna yang terkandung dalam Sumpah Pemuda adalah agar pemuda dan pemudi Indonesia senantiasa mencintai Tanah Air, menjaga dan merawat persatuan bangsa, serta menjunjung penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Hari Sumpah Pemuda 2023 Terbaru untuk Peringatan di Sekolah

Pada Hari Sumpah Pemuda 2023, tidak ada salahnya untuk menengok kembali ikrar teks Sumpah Pemuda yang dibuat pada 1982 silam.

Teks Sumpah Pemuda Asli 28 Oktober 1982

Kerapatan Pemoeda-Pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong Java, Jong Sumatranen Bond (Pemoeda Soematera), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen Pasoendan, Jong Islamieten Bond, Jong Bataks, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia; membuka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober tahoen 1928 dinegeri Djakarta; sesoedahnja mendengar pidato-pidato dan pembitjaraan jang diadakan dalam kerapatan tadi; sesoedahnja menimbang segala isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini; kerapatan laloe mengambil poetoesan:

PERTAMA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

KEDOEA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

KETIGA

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.

Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan azas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia; mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannja: kemaoean sejarah bahasa, hoekoem-adat pendidikan dan kepandoean; dan mengeloearkan pengharapan soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita.

Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 Apakah Libur Tanggal Merah?

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia menggelar Kongres Pemuda II (kedua).

Kongres Pemuda adalah pertemuan nasional pemuda dari seluruh Indonesia yang bertempat di Batavia (Jakarta). 

Kongres Pemuda pertama dilaksanakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926 di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta.

Kongres yang diketuai oleh Muhammad Tabrani itu membahas pembentukan badan pusat, gagasan persatuan, peran perempuan, peran agama, serta peran bahasa untuk mencapai Indonesia yang merdeka.

Fokus dari pertemuan pertama tersebut ialah pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda untuk mencapai Indonesia merdeka.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 12 Agustus 1928 para pemuda dan pemudi mengadakan pertemuan untuk membentuk panitia, menentukan waktu dan tempat, serta menyusun tujuan Kongres Pemuda II.

Akhirnya, terpilihlah ketua Kongres Pemuda II yaitu Soegondo Djojopoespito. Kongres yang bertempat di Lapangan Banteng, Jakarta, itu dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda. Berikut susunan kepanitiaannya.

Baca Juga: Contoh Teks Doa Sumpah Pemuda 2023 Tema Permohonan Kesuksesan dan Kesatuan Bangsa

  • Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
  • Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
  • Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I: Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III: R.C.L. Sendoek (Jong Celebes)
  • Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
  • Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

Pelaksanaan Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II dibagi menjadi tiga rapat. Rapat pertama dilaksanakan pada Sabtu, 27 Oktober 1928. Sedangkan rapat kedua dan ketiga dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 1928.

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Melalui sambutannya, Soegondo berharap Kongres Pemuda kedua dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. 

Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin (Muh. Yamin) tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. 

Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua dilaksanakan di Gedung Oost-Java Bioscoop untuk membahas tentang pendidikan. 

Ada dua pembicara yang dihadirkan, yakni Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Keduanya sepakat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan.

Selain itu, perlu adanya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Rapat ketiga berlangsung di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat dan menghadirkan dua pembicara, yakni Soenario dan Ramelan.

Pada sesi tersebut, Soenario sebagai pembicara menjelaskan pentingnya nasionalisme, demokrasi, dan gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengatakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. 

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman yang kini menjadi lagu kebangsaan pun dimainkan sebelum penutupan kongres. Peserta kongres menyambut meriah lagu tersebut. 

Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Para pemuda dan pemudi yang hadir, mengucapkan rumusan itu sebagai Sumpah Setia.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber


TERBARU