> >

Kisah Anak Korban Tsunami Aceh Lolos Jalur Prestasi UGM, Orang Tua Galau Biayai Ongkos Perjalanan

Kampus | 12 Juli 2023, 21:51 WIB
Arifin Ilham, anak korban tsunami Aceh 2004, kuliah gratis di UGM dan masuk tanpa tes melalui jalur prestasi atau SNBP, Minggu (10/7/2023). (Sumber: ugm.ac.id)

Gayung bersambut, Arifin lolos Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP) 2023 di UGM. Ia juga menjadi penerima UKT Pendidikan Unggul bersubsidi 100% (UKT 0) dari UGM sehingga dibebaskan dari biaya kuliah hingga 8 semester. 

“Saat tahun diterima masuk UGM, waktu itu saya bahagia sekaligus sedih karena masih mikir apa nanti bisa kuliah sampai selesai karena terkendala biaya,” kata Arifin.

Orang tuanya pun memberikan restu kepada Arifin untuk berkuliah di UGM asal mencari beasiswa, karena mereka tidak mampu membiayai secara mandiri.

Kegembiraan sang anak turut dirasakan Mukhlis dan Afrianti yang tahu betul kegigihan anak mereka untuk melanjutkan pendidikan di Kota Pelajar.

“Anaknya sejak dulu memang pengin kuliah di Jogja. Kami senang anak bisa diterima masuk UGM gratis,” ungkap Afrianti .

Meski lega mengetahui anaknya diterima di kampus yang diinginkan, Afrianti mengaku, saat itu ia dan suami terkejut ketika mengetahui Arifin hanya dibebaskan dari biaya kuliah saja. 

Sementara itu, biaya hidup Arifin selama kuliah masih harus mengupayakan sendiri. Afrianti pun sempat meminta sang anak untuk mengurungkan niatnya kuliah di UGM.

Baca Juga: Jurusan UTBK SNBT 2023 Terfavorit di UGM dari Klaster Saintek dan Soshum

“Ternyata beasiswanya tidak full, asrama dan biaya hidup tidak ditanggung. Saat itu saya bilang ke anaknya untuk tidak usah diambil karena memang tidak mampu biayanya, bantu-bantu di rumah jualan saja,” ungkapnya.

Afrianti dan suaminya pun lantas ke sekolah untuk menyampaikan hal tersebut. Namun, pihak sekolah menyarankan Arifin tetap lanjut kuliah. 

Pasalnya, Arifin menjadi salah satu dari 2 lulusan MAN 1 Banda Aceh yang berhasil menjadi angkatan pertama tembus masuk UGM.

Arifin pun kini menjadi kandidat penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah.

“Soal biaya hidup kata sekolah nanti bisa cari beasiswa KIP. Semoga dapat, kalau tidak ya anaknya cari beasiswa lainnya untuk hidup di Jogja,” kata Mukhlis.

Tak lama lagi sang putra akan segera berangkat menuntut ilmu ke UGM. Meski begitu, Mukhlis masih galau tentang biaya transportasi yang begitu besar dari Aceh menuju Yogyakarta.

“Tiket belum ada, semoga bisa segera terkumpul sedikit demi sedikit untuk berangkatkan anak ke Jogja,” katanya.

Mukhlis berharap nantinya anaknya bisa menjalani kuliah dengan lancar, lulus tepat waktu, dan segera mendapatkan pekerjaan.

“Kami hanya bisa mendoakan anaknya bisa lancar kuliah dan jadi orang sukses, bisa membantu keluarga nantinya,” pungkasnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : ugm.ac.id


TERBARU