> >

Kisah Timnas Palestina Berjuang Demi Lolos ke Piala Dunia 2026 di Tengah Serangan Israel di Gaza

Sepak bola | 11 Juni 2024, 08:00 WIB
Bintang Timnas Palestina, Mohammed Rashid menggunakan jersey Timnas Indonesia saat mengangkat trofi. Dengan Piala Dunia 2026 diperluas menjadi 48 tim, dan alokasi kualifikasi otomatis Asia menjadi delapan negara, Palestina punya peluang besar mencetak sejarah. (Sumber: Instagram)

Baca Juga: Imbas Konflik Israel-Palestina, UEFA Tunda Sejumlah Laga Kualifikasi Euro 2024

Pemimpin Asosiasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub di Kongres FIFA di Bangkok, Thailand, Jumat, 17 Mei 2024. Dengan Piala Dunia 2026 diperluas menjadi 48 tim, dan alokasi kualifikasi otomatis Asia menjadi delapan negara, Palestina punya peluang besar mencetak sejarah. (Sumber: AP Photo)

Meski sebagian kecil anggota PBB tidak mengakui Palestina sebagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Australia, Asosiasi Sepak Bola Palestina menjadi anggota penuh FIFA tahun 1998.

Tim yang dikenal dengan sebutan Al Fida’i (Para Pejuang) ini baru-baru ini meraih kesuksesan di tingkat regional. Dengan gaya bermain disiplin yang mencerminkan keteguhan para pemainnya, Palestina hanya kebobolan satu gol dalam lima pertandingan di putaran kualifikasi ini.

Ini merupakan upaya luar biasa mengingat Palestina belum bermain di Tanah Air sejak 2019, harus menjamu pertandingan di Kuwait dan Qatar. Para pemain harus mengungsi demi keselamatan dan mencari liga di luar negeri.

“Ini adalah bagian tersulit (tidak bermain di rumah),” kata Rashid, yang bermain untuk Bali United itu.“

"Terakhir kali kami bermain melawan Arab Saudi di rumah, stadion kami penuh. Orang-orang memanjat pohon untuk menonton pertandingan."

“Kami telah bermain 28 (berturut-turut) pertandingan tandang, yang semuanya berat. Tapi kami selalu bermain untuk rakyat kami.”

Meski para pemain mencoba menghindari pernyataan sensitif, keberadaan tim ini dianggap sebagai pernyataan politik dengan kontroversi yang tak terhindarkan. Presiden Federasi Sepak Bola Palestina PFA Jibril Rajoub ditolak visanya ke Australia. Rajoub juga seorang politisi dan ketua Komite Olimpiade Palestina.

Baca Juga: Israel Dilaporkan Bunuh 2.000 Warga Palestina per Bulan di Gaza

“Keputusan ini dibuat oleh badan terkait, oleh departemen imigrasi,” kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Rashid dan rekan-rekannya berharap untuk mengesampingkan kemunduran tersebut dan terus memberikan seruan bagi warga Palestina, “Ketika datang ke (sepak bola), Anda mencoba untuk tidak memikirkan (kontroversi),” katanya.

“Ini (pertandingan Palestina) adalah satu-satunya hal yang mereka (warga Palestina) tonton. Satu-satunya hal yang memberi mereka harapan.

“Bagi kami ini adalah motivasi besar.” tegas Rashid.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU