> >

Fakta-Fakta Kericuhan Turnamen Bola di Semarang: Libatkan Sejumlah Pemain Aktif Liga 1

Sepak bola | 3 Juni 2024, 23:25 WIB
Kericuhan di laga final Piala Bupati Kabupaten Semarang melibatkan pemain aktif Liga 1 yang berlangsung di Tengaran, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2024). (Sumber: Tribunnews)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Kericuhan terjadi dalam laga final turnamen bola Bupati Cup Semarang 2024 antara Putra Bakti FC Patemon, Semarang melawan Ar Raffi FC Ampel Boyolali di Lapangan Pelu Tugu Bener, Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2024) sore.

Adapun pada pertandingan tersebut beberapa pemain Liga 1 ikut tampil seperti Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, Wahyu Prasetyo, hingga Bayu Pradana. 

Untuk selengkapnya, berikut sejumlah fakta yang dihimpun Kompas.tv dari pelbagai sumber: 

Fakta-Fakta Pengeroyokan Wasit Bupati Cup Semarang

1. Bayu Pradana Awali Kericuhan

Mengutip laporan akun Instagram @forumwasitindonesia, kericuhan bermula saat Bayu Pradana mendapatkan kartu merah. Sang pemain tidak terima dengan keputusan tersebut, melakukan protes, hingga memukul sang wasit. 

"Awal mula kejadian, Bayu Pradana mendapatkan kartu merah dan tidak terima protes terhadap wasit hingga memukul dan menendang wasit dan memprovokasi pemain lainnya," tulis @forumwasitindonesia.

Untuk diketahui, saat ini Bayu Pradana berstatus sebagai pemain Barito Putera. 

Baca Juga: Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Bekasi, Polisi Temukan Barang Bukti Diduga Praktik Perdukunan

Lain itu, dia juga merupakan eks penggawa Timnas Indonesia. Dia terakhir kali dipanggil ke Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, tepatnya 19 November 2019 silam. 

2. Ancaman Sanksi Berat

Pihak Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah mengeluarkan pernyataan tegas atas insiden tersebut. 

Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, telah menginstruksikan ke Komite Disiplin PSSI Jateng untuk menginvestigasi dan mengusut kasus tersebut.

“Kita asprov akan perintahkan komdis asprov untuk investigasi turnamen tersebut, kami akan panggil panitia turnamen, pemain yang terlibat dan perangkat pertandingan dan akan hukum semua pelaku yang terbukti anarkis serta terbukti melakukan tindakan mencederai fair play baik perangkat maupun klub maupun pemainya," kata Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi dikutip dari laman resmi Asprov PSSI Jateng.  

"PSSI Jateng akan bertindak tegas supaya ada efek jera serta kejadian yang tidak sportif seperti itu tidak terulang di sepakbola Jawa Tengah,” ujar Yoyok Sukawi, dikutip dari laman resmi Asprov PSSI.

Baca Juga: Permohonan Naturalisasi Disetujui DPR, PSSI Usahakan Calvin Verdonk Main Kontra Filipina

3. Partisipasi Sejumlah Pemain Nasional 

Pada laga ini juga terlihat beberapa pemain professional yang ikut meramaikan turnamen bertajuk Bener Bersatu Cup 2024. 

Selain Bayu Pradana, ada nama-nama pesepak bola nasional mentereng macama Wahyu Prasetyo, Joko Ribowo, Bagus Kaffa, Bagus Kaffi, Ilham Mahendra, Komarodin, Hery Susanto, Sonny Setiawan serta Heru Setyawan.

4. 2 Wasit Korban Tempuh Jalur Hukum

Pengacara wasit korban pengeroyokan dalam turnamen bola di Semarang yakni Handrianus Handyar Rhaditya & Lugud Endro Susilo telah membuat laporan secara resmi ke Polsek Tengaran, Senin (3/6/2024).

Adapun, dua wasit yang menjadi korban pengeroyokan masih dirawat di RST dr. Asmir Salatiga, Jawa Tengah. 

Laporan ini bersifat sementara dan akan di teruskan ke Polres Semarang.

"Sementara Polsek, tapi akan ditindaklanjuti di polres, karena hari ini kami buru-buru dan harus segera ada laporan," papar Lugud dikutip dari @forumwasitindonesia. 

Baca Juga: Ricuh Final Piala Bupati Semarang, 2 Wasit Dikeroyok

"Mohon maaf untuk foto laporannya sementara belum bisa kami publish ya mas, dikarenakan pihak korban belum di periksa/dimintai keterangan, takutnya nanti jadi celah hukum pihak lawan/terlapor," sambungnya.

Menurut kuasa hukum korban, dalam laporan tersebut terdapat tujuh nama secara resmi telah dimasukan dalam laporan ke kepolisian, jumlah ini bisa bertambah setelah nanti ada pengembangan dari pihak kepolisian mengenai terlapor.

Masih melansir @forumwasitindonesia, ada tujuh pemain yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian atas insiden ini. Mereka adalah: 

1. Bayu Pradana (Barito Putera)
2. Komarudin (Persikabo)
3. Ilham Mahendra ilhamzusril (Barito Putera)
4. Hery Susanto (Eks Persita Tangerang)
5. Wahyu Wijiastanto  (Eks Timnas & Persiba Bantul)
6. Heru Setyawan (Eks Kalteng Putra)
7. Khrisna Sulistya (PSIM Yogyakarta)

Baca Juga: Duduk Perkara Ricuh Turnamen Bola di Semarang, 2 Wasit Jadi Korban Keroyok Masih Jalani Perawatan

5. Disaksikan Langsung Bupati Semarang

Saat kericuhan terjadi, Bupati Semarang Ngesti Nugraha juga menyaksikan pertandingan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polres Semarang AKP Pri Handayani, Senin (3/6) dalam program Kompas Malam di KompasTV.

"Kemarin adalah pertandingan yang memperebutkan Piala Bupati Semarang. Dan pada saat kejadian saat itu, kebetulan bapak Bupati juga menyaksikan pertandingan," kata kasi Humas Polres Semarang, AKP Pri Handayani, Senin (3/6) dilansir dari Kompas Malam di KompasTV

"Dan atas petunjuk dan perintah bapak Bupati, untuk sementara waktu semua pertandingan bola, dihentikan dalam batas waktu yang belum bisa ditentukan," imbuhnya.

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU