Profil Franz Beckenbauer: Kaisar Sepak Bola Jerman yang Mendefinisikan Ulang Bayern Muenchen
Sepak bola | 9 Januari 2024, 13:49 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Franz Beckenbauer meninggal dunia pada Minggu (7/1/2024) lalu dan kabar kematiannya disampaikan pihak keluarga pada Senin (8/1). Kematian pria yang dijuluki "Der Kaiser" tersebut membuat dunia sepakbola berduka cita.
Pelatih Timnas Jerman, Julian Nagelsmann, menyebut Beckenbauer sebagai "pesepakbola terbaik dalam sejarah Jerman." Perannya sebagai "libero" atau bek yang diberi keleluasaan menyerang disebut jarang ditunjukkan pemain lain dan menjadi kekhasan Beckenbauer.
Baca Juga: Der Kaiser Franz Beckenbauer Meninggal Dunia, Dunia Sepak Bola Berduka
Seorang pemain yang elegan, Franz Beckenbauer dikenal usai memimpin FC Bayern Muenchen dari klub medioker menjadi klub terbaik Jerman, serta memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih, suatu hal yang hanya pernah dicapai dua orang lain, Mario Zagallo (Brasil) dan Didier Deschamps (Prancis).
Berikut profil dan kiprah Der Kaiser Franz Beckenbauer.
Profil Franz Beckenbauer
Franz Beckenbauer lahir di Muenchen, Jerman saat kota itu masih porak-poranda akibat Perang Dunia Kedua. Kendati ayahnya membenci sepakbola, Franz kecil dapat merintis karier di tim muda SC Muenchen '06 saat berusia sembilan tahun pada 1954.
Beckenbauer mengidolakan TSV 1860 Muenchen dan mengakui bercita-cita untuk membela klub rival Bayern Muenchen tersebut. Namun, usai ditampar seorang pemain TSV dalam pertandingan kompetisi muda, Beckenbauer dendam dan memilih bergabung dengan Bayern.
Insiden itu terjadi saat final kompetisi U-14 yang mempertemukan tim muda TSV 1860 Muenchen dan SV Muenchen '06. Gara-gara ditampar, Beckenbauer membatalkan niatnya bergabung dengan TSV dan memilih untuk bergabung dengan Bayern Muenchen.
Saat Beckenbauer menjalani debut tim senior, Bayern Muenchen masih berada di divisi kedua sepakbola Jerman. Awalnya, pemain yang kemudian menorehkan 103 caps Timnas Jerman itu bermain sebagai striker, tetapi kemudian menjadi gelandang dan pemain bertahan yang dikenal sebagai "libero."
Sebelum debut Beckenbauer, Bayern Muenchen hanya pernah memenangkan satu gelar Bundesliga dan satu DFB-Pokal. Die Roten menjelma menjadi salah satu kekuatan berarti sepak bola Jerman terutama setelah Beckenbauer menjadi kapten pada akhir 1960-an dan 1970-an.
Bersama Beckenbauer, Bayern tercatat memenangkan empat gelar Bundesliga, empat DFB-Pokal, dan satu Piala Winners Eropa. Bayern dan Beckenbauer pun memenangkan Piala Eropa (kini Liga Champions) tiga kali beruntun pada 1974-1976.
Kesuksesan ini dibarengi dengan penampilan gemilang di level timnas. Bersama Jerman Barat, Beckenbauer meraih trofi Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974. Jerman Barat juga meraih tempat ketiga Piala Dunia 1970 dan runner up Piala Dunia 1966 serta Piala Eropa 1976.
Franz Beckenbauer menutup kariernya sebagai pemain dengan merantau ke klub Amerika Serikat, New York Cosmos kemudian kembali ke Jerman untuk membela Hamburger SV, memenagkan Bundesliga 1981/1982.
Setelah pensiun, Franz Beckenbauer terjun ke dunia kepelatihan dan memenangkan Ligue 1 Prancis bersama Olympique de Marseille. Ia pun melatih Bayern Muenchen dan memenangkan Bundesliga 1993/1994 dan Piala UEFA 1995/1996.
"Der Kaiser" juga menjadi pelatih TImnas Jerman Barat pada 1984 hingga 1990, berhasil memenangkan Piala Dunia 1990 dan menjadi runner up Piala Dunia 1986.
Sepanjang kariernya, Franz Beckenbauer telah memainkan 754 pertandingan kompetitif di level klub dan 103 pertandingan Timnas Jerman Barat.
Sederet ikon-ikon sepak bola dunia, terutama Jerman dan Bayern Muenchen, menyampaikan belasungkawa atas kepergian Franz Beckenbauer, pria yang banyak berjasa mengubah wajah sepakbola Jerman dan Bayern Muenchen.
"Franz Beckenbauer adalah tokoh terbesar yang pernah dimiliki FC Bayern. Sebagai pemain, pelatih, presiden, pribadi--tidak bisa dilupakan. Tidak ada yang bisa menandinginya," kata presiden kehormatan Bayern Muenchen, Uli Hoeness dikutip Associated Press.
"Orang-orang bisa berkata mereka menonton sepak bola pada masa Franz Beckenbauer. Dia adalah seorang teman bagi saya, kawan yang istimewa, dan suatu anugerah bagi kita semua. Franz tersayang, beristirahatlah dengan damai."
Baca Juga: Alasan Duel Timnas Indonesia vs Iran Digelar Tertutup dan Tidak Ditayangkan TV
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV