132 Jiwa Jadi Martir Sepak Bola, Aremania: PSSI Tak Ada Tanggung Jawabnya Sama Sekali
Sepak bola | 12 Oktober 2022, 13:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Anton Sanjoyo menyebutkan, 132 orang yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan menjadi fokus utama dari timnya dan mereka jadi martir sepak bola Indonesia.
Sedangkan pihak Aremania Menggugat menyebut, dari PSSI selaku mandat sepak bola nasional justru terlihat membela diri dan tidak tanggung jawab.
Hal itu yang terlihat dalam diskusi Sapa Indonesia Pagi Kompas TV Rabu (12/10/2022) antara anggota TGIPF Anton Sanjoyo, dengan Joko Tritjahjana, kuasa hukum Aremania Menggugat.
“Sejak awal saya tegaskan, 132 orang waktu itu masih 127 ini harus jadi martir, agar ke depan sepak bola Indonesia tidak begini lagi. Itu yang kami pegang di tim TGIPF," papar Anton Sanjoyo.
Wartawan senior Harian Kompas itu lantas menjelaskan, Tim GPIF dibagi-bagi masuk ke ranah hukum, ada yag masuk ke polisi, juga bicara dengan para suporter.
"Saya sendiri bertemu dengan panpel dan Aremania (suporter Arema) pengungkapn dari fakta terjadi. Lalu kita kumpulkan, tim kecil saya ada tiga orang."
Ia pun menjelaskan, dari rangkuman semuanya, mulai dari peluru gas air mata yang meledak hingga siapa perintah.
"Termasuk siapa yang tanggung jawab yang akan dibobot. Si A bobot berapa-berapa. Belum semuanya bisa diungkapkan ke ke publik," ungkap Anton Sanjoyo.
Baca Juga: Penyebab Wafatnya Helen Prisela, Korban ke-132 Tragedi Kanjuruhan, Efek Gas Air Mata?
Aremania Bilang PSSI Tidak Tanggung Jawab Sama Sekali
Lain halnya dengan Aremania yang menyebutkan, PSSI seolah tidak tanggung jawab atas
"PSSI tidak ada tanggung jawabnya sema sekali. Harusnya mereka selaku regulator, punya otoritas.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV